Pontianak Poskota Online–Kalimantan Barat (Kalbar) kembali menegaskan perannya sebagai daerah strategis dalam pengembangan sektor perikanan, khususnya ikan hias. Provinsi ini dikenal sebagai produsen utama arwana Indonesia, dengan kontribusi sekitar 70 persen dari total ekspor nasional.
Arwana Super Red menjadi ikon kebanggaan sekaligus simbol kekayaan alam dan budaya masyarakat Kalbar, terutama di kawasan perbatasan dan Danau Sentarum yang telah lama menjadi habitat alami spesies bernilai tinggi ini.
Sebagai bentuk dukungan, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI melaksanakan pelepasan ekspor perdana kratom dan arwana di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalbar, Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak, Selasa (30/9/2025). Dalam kesempatan itu, dilepas 150 ekor Arwana Super Red tujuan Taiwan dengan nilai transaksi Rp108,7 juta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, menegaskan bahwa arwana merupakan aset berharga yang hanya tumbuh di Kalimantan dan perlu dijaga keberlanjutannya.
“Arwana adanya hanya di Kalimantan, utamanya di sini. Ekspornya cukup besar, dan mudah-mudahan bisa terus ditingkatkan agar menambah devisa negara,” ujar Titiek.
Indonesia sendiri telah lama dikenal sebagai salah satu pemain utama di pasar ikan hias dunia. Arwana Super Red asal Kalbar menjadi primadona karena keunikan warna dan nilai eksotis yang tinggi di mata kolektor internasional. Tingginya permintaan global membuat arwana bukan hanya komoditas ekonomi, melainkan juga identitas daerah serta kebanggaan nasional.
Budidaya arwana juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Banyak pembudidaya dan pelaku UMKM di Kalbar yang menggantungkan hidup dari sektor ini. Dengan semakin terbukanya pasar ekspor, diharapkan kesejahteraan masyarakat turut meningkat.
Pelepasan ekspor perdana ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Kalbar dalam perdagangan internasional, khususnya sektor ikan hias. Pemerintah pusat bersama DPR RI menegaskan komitmen mendukung komoditas unggulan seperti Arwana Super Red melalui regulasi, infrastruktur, hingga akses pasar agar semakin berdaya saing di tingkat global.






