Home / Berita

Menteri Basuki Ajak Peserta Babak Kualifikasi Gateball PON XXI Jaga Sportivitas

sindy hesel

Friday, 23 June 2023 - 15:05 WIB

URL berhasil dicopy

Banten, poskota.online – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PB Pergatsi) hadir dan memberikan semangat kepada Peserta Babak Kualifikasi (BK) PON XXI Cabang olahraga Gateball di Tangerang, Jumat (23/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki menyapa langsung masing-masing tim dari perwakilan 29 provinsi se-Indonesia. Menteri Basuki mengajak kepada para peserta BK PON XXI Cabang olahraga Gateball untuk terus menjaga sportivitas dalam setiap pertandingan.

“Selamat bertanding, berikan yang terbaik agar dapat mewakili provinsi anda mengikuti PON XXI. Bertanding yang serius dan sportif. Berusaha yang keras untuk memenuhi semua kriteria yang ditetapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat,” kata Menteri Basuki.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan Babak Kualifikasi Gateball PON XXI.

“Setelah berhasil masuk ke dalam kejuaraan PON, olahraga gateball akan terus diperkenalkan lebih luas ke seluruh masyarakat Indonesia,” kata Menteri Basuki.

Kejuaraan babak kualifikasi yang diselenggarakan merupakan salah satu syarat dari KONI pusat untuk ikut serta dalam Pekan Olah Raga (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024.

Kategori dan nomor-nomor yang dipertandingkan pada Babak Kualifikasi PON XXI mencakup 4 (empat) kategori yaitu Beregu, Triple, Ganda, dan Tunggal, sehingga secara keseluruhan akan ada 8 (delapan) nomor pertandingan yakni Beregu Campuran, Beregu Pria,
Triple Campuran,
Triple Pria, Ganda Campuran, Ganda Pria,
Tunggal Pria, dan
Tunggal Wanita.

BK PON XXI dihadiri 684 atlet, dan lebih dari 200 official. Dipimpin wasit-wasit terpilih dari seluruh Indonesia. Akan dipilih masing-masing enam besar dari setiap kategori untuk bertanding di PON XXI. Ini merupakan kali pertama olahraga gateball dipertandingkan di PON.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Ketua Harian PB Pergatsi Khalawi Abdul Hamid, Sekjen PB Pergatsi Puja Samedhi, dan Plt Ketua Umum Pengprov Pergatsi DKI Jakarta Thomas Aden selaku Ketua Panitia Penyelenggara BK PON XXI. (red)

Facebook Comments Box

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.