Brebes, poskota.online – Progres Proyek revitalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Brebes untuk pembangunan fisik gedung sekolah di wilayah Brebes Selatan tidak sesuai dengan capean progres yang direncanakan bahkan dari sejumlah sekolah ada yang masih 0 persen.
Hal tersebut disampaikn oleh pihak Dindikpora melalui Kepala Bidang Pembiayaan Dikdas, Juwita Asmara saat melakukan koordinasi bersama sejumlah konsultan Revitalisasi DAK pendidikan pada Kamis, 31 Agustus 2023 di aula 2 kantor Dindikpora Brebes.
“Hingga hari ini, Progres sangat jauh dari harapan, bahkan dari sejumlah sekolah ada yang masih 0 persen, maka untuk menjamin kepastian capean progres, jika tidak sesuai progres maka tidak akan dibayar,” tegas Juwita ketika meminta konsultan menaikan kembali capean target.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dindikpora sendiri mendapatkan Dana Alokasi Khusus pembangunan fisik tahun anggaran 2023 dengan nilai pagu total 26 milyar dan nilai kontrak sekitar 25 milyar untuk revitalisasi gedung sekolah.
Untuk revitalisasi gedung wilayah Brebes Selatan ada sekitar 41 sekolah terdiri dari 15 SD Negeri, 11 SMP Negeri,5 SMP Swasta saat ini dalam proses realiasi pengerjaan, namun diketahui sejumlah rekanan belum maksimal merealisasikan capean progres 30 persen sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melakukan peringatan.
“85 hari kedepan harus selesai, karena ini intruksi dari Bapak Bupati ,” tegasnya.
Juwita juga mengingatkan rekanan untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah, menurutnya banyak kepala sekolah lantaran tidak adanya informasi dari rekanan atau pelaksana proyek, mengeluh dan menuntut.
Selain itu disampaikanya, pihaknya juga mengapresiasi sejumlah aktivis yang turut peduli memonitor dan mengawasi pekerjaan tersebut, menurutnya dengan adanya info dari aktivis dan wartawan yang didapat awal bisa meminimalisir dan mencegah penyimpangan lebih luas.
“Terimakasih kepada LSM, wartawan yang sudah peduli kepada dinas, dari informasi awal yang didapat dari LSM dan wartawan bisa mencegah penyimpangan, mending di tatani awal ketimbang bermasalah diakhirnya,” tandas Juwita.***






