instagram youtube

Empat Arahan Presiden Jokowi untuk Tingkatkan Produk Dalam Negeri

Tuesday, 29 November 2022 - 08:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

poskota.online – Presiden RI Joko Widodo mengimbau pemerintah untuk menginisiasi berbagai terobosan dalam meningkatkan penggunaan produk dan belanja dalam negeri. Presiden meminta agar peningkatan target penggunaan produk dalam negeri harus diimbangi dengan upaya perbaikan ekosistem.

Perbaikan ini tentu dilakukan sekaligus agar tuntutan kebutuhan di dalam negeri dapat terpenuhi. “Untuk itu saya minta dilakukan perbaikan besar-besaran dari hulu sampai hilir,” ujar Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Monitoring Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 2/2022, secara daring, di Kabupaten Tangerang, Selasa (29/11).

Presiden Jokowi menguraikan empat strategi yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Pertama, memperbanyak produk dalam negeri yang memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar kualitas produk dalam negeri semakin meningkat. “Tapi proses pengurusan sertifikasi untuk produk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi harus dipermudah. Jangan sampai menyulitkan dan memperberat,” tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedua, mempercepat proses digitalisasi untuk peningkatan penetapan produk dalam negeri serta produk mikro, kecil, dan koperasi. Presiden meminta agar pembelian produk-produk tersebut dapat tayang dalam katalog elektronik maupun pada toko daring.

Instansi pemerintah juga diminta mengimplementasikan penggunaan kartu kredit pemerintah atau pemerintah daerah. Ketiga, meningkatkan riset untuk menghasilkan produk substitusi impor. “Keempat, berikan insentif bagi investor dan industri yang mengembangkan dan memproduksi produk substitusi impor,” tandas Kepala Negara.

Presiden Jokowi menilai pembelian produk-produk dalam negeri dapat membuka lapangan kerja dan menghidupkan industri-industri kecil di dalam negeri. Dampaknya adalah perekonomian nasional akan terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan.

Berdasarkan laporan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), penggunaan produk dalam negeri saat ini mencapai angka Rp547 triliun atau 44,9 persen.
Capaian ini dinilai sudah baik dan menunjukkan belanja produk dalam negeri sudah semakin meningkat.

baca juga  Polres Kapuas Hulu Gelar Razia Kendaraan di Jalan Lintas Selatan Simpang Silat Cegah Barang Ilegal

Namun Presiden mengingatkan bahwa belanja produk dalam negeri di tahun 2023 harus lebih ditingkatkan lagi. “Sebaliknya penggunaan produk-produk impor harus semakin kecil dan dihilangkan,” tegasnya.

Mengamini arahan Presiden, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menuturkan bahwa peningkatan penggunaan produk dalam negeri menjadi isu aktual presiden yang harus segera direspons. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri menjadi salah satu fokus dalam Reformasi Birokrasi Tematik.

“Kami sudah sudah putuskan dan berdiskusi dengan Bapak Presiden terkait prioritas aktual prioritas Bapak Presiden. Yang akan kita nilai dan kita masukkan ke RB Tematik adalah peningkatan produk dalam negeri melalui e-katalog,” terangnya.

Mantan Kepala LKPP ini menilai, penggunaan produk dalam negeri sebagai bagian dari penilaian Reformasi Birokrasi instansi pemerintah akan mendorong penggunaan anggaran pemerintah yang tepat sasaran, efisien, serta memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan barang, jasa dan modal pemerintah.

“Kalau belanja e-katalognya lebih besar dan produk dalam negerinya lebih besar maka nilai RB Bapak/Ibu akan lebih bagus,” jelasnya.

Anas menilai saat ini penggunaan e-katalog di lingkup pemerintah daerah masih cukup minim. Oleh karena ini penilaian RB melalui penggunaan produk dalam negeri akan terus digencarkan mengingat isu tersebut merupakan salah satu target prioritas Presiden.

“Kalau pelayanan bagus tapi penggunaan produk dalam negerinya rendah dan diukur dengan e-katalognya tidak signifikan maka target RB tidak akan berhasil,” pungkas mantan Bupati Banyuwangi tersebut.(red)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus Penjebakan Narkoba, Tujuh Pelaku Ditangkap
Pembukaan Muktamar Ke-XXXIII Pelajar Islam Indonesia Resmi Digelar di Jakarta
Polri Kirim Paket Obat dan Tim Kesehatan Khusus ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
Senator Azhari Cage Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional
Kementerian PU Intensifkan Normalisasi Saluran di Aceh untuk Kendalikan Banjir
KAHMI Australia–New Zealand Resmi Terbentuk, Viva Yoga: Jejaring KAHMI Kini Mendunia
Kementerian PU Kerahkan 31 Alat Berat untuk Percepatan Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh
Dirbinmas Polda Jateng Dorong Revitalisasi Satkamling di Purbalingga, Targetkan Satu RT Satu Satkamling

Berita Terkait

Sunday, 30 November 2025 - 21:52 WIB

Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus Penjebakan Narkoba, Tujuh Pelaku Ditangkap

Sunday, 30 November 2025 - 20:09 WIB

Pembukaan Muktamar Ke-XXXIII Pelajar Islam Indonesia Resmi Digelar di Jakarta

Saturday, 29 November 2025 - 11:09 WIB

Polri Kirim Paket Obat dan Tim Kesehatan Khusus ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

Friday, 28 November 2025 - 15:22 WIB

Senator Azhari Cage Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional

Friday, 28 November 2025 - 15:16 WIB

Kementerian PU Intensifkan Normalisasi Saluran di Aceh untuk Kendalikan Banjir

Berita Terbaru

Oplus_131072

Politik

Satpol PP Pontianak Amankan 51 Layangan di Pontianak Timur

Sunday, 30 Nov 2025 - 21:53 WIB

Oplus_131072

Politik

Pelaku Usaha Buka Peluang Kerja bagi Disabilitas

Sunday, 30 Nov 2025 - 21:48 WIB