Banjarnegara, Poskota.online – Dunia Pendidikan di kagetkan lagi sebuah kabar peristiwa yang cukup mencengangkan yaitu kisah asmara percintaan terlarang antara Guru dan Muridnya di SMK N Pejawaran,Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, yang beralamat di Jalan Raya Pejawaran -Banjarnegara Jateng ini sudah menyebar di kalangan masyarakat kebanyakan.
Sebut Saja Bunga (17) IY Siswi kelas 11 Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMK negeri wilayah kecamatan setempat ini, dikabarkan sudah hamil 7 bulan di duga atas perbuatan DS (35) Oknum Guru Tamu warga Wanayasa yg sudah beristri dan sudah beranak satu sebagai guru tamu bidang Komputer dan Pramuka di SMKN Pejawaran kota dawet ayu ini.
Saat di temui wartawan untuk mengkonfirmasi Perihal informasi tersebut di Sekolah yang Bunga menuntut ilmu, dan wartawan mengkonfirmasikan berita yg beredar dimasyarakat di Temui oleh 5 orang Guru diruang Kepala sekolah yang mewakili sekolah yakni dari jajaran guru SMK N Pejawaran untuk mewakili Kepala sekolah karena saat itu Kepala sekolah sedang ada tugas dinas luar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan adanya berita sekarang yang sudah ramai diluar, kita bukan menutup nutupi juga engga bisa kalau memang marah kita pun marah, soalnya dari awal, memang ini membawa nama sekolah, itu kan Oknum yang moralnya seperti itu, ” Kata ULUM guru BK yang mewakili kepala sekolah, Rabu (13/ 11/2024).
Lanjut kata perwakilan jajaran guru yang mewakili Kepala sekolah menyampaikan kronologis yang sebenarnya. “Dari kronologinya, seperti ini dari awal diketahui hubungan suka sama suka, tidak ada pemaksaan, tidak ada unsur pemerkosaan itu benar, hanya satu orang itu terjadinya tidak ada unsur paksaan, dan memang ada hubungan asmara,” sekolah sudah mengantisipasi siswanya awal pernah curhat terkait oknum namun di kemudian hari siswa ditanya kembali menjawab aman tidak ada apa-apa” Ujarnya

Dari sudut pandang secara perlindungan anak atau anak masih di bawah umur, Perwakilan Kepala sekolah juga mengatakan belum ada laporan dari fihak orang tua korban, namun waktu itu pihak wali murid dari yang berprofesi supir warga Batur itu pada Selasa (5/11) mengundurkan diri, mau melanjutkan sekolah di Kuningan dengan alasan bersama Neneknya disana untuk menemani.
“Jadi Secara resmi kan belum ada laporan kesini, di bilang kecolongan kami kecolongan,dan pas orang tuanya kesini tidak menceritakan perma salahkan ini, jadi pas orang tuanya kesini tidak membuka masalah ini, tapi pamitan baik baik katanya mau pindah Sekolah Ke Kuningan mengikuti neneknya, jadi mungkin orang tua juga menutup-nutupi karena Aib, yang menyelesaikan masalah ini dengan fihak berwa jib, pihak sekolah jg tdk curiga terhadap siswa karena gemoy dan Agustus kemarin mengikuti paskibraka dan kegiatan lain ,”ungkapnya.
Bagian Kesiswaan SMK N Pejawaran salah satu perwakilan Kepala sekolah, menambahkan perihal orang tua Bunga ke sekolah adalah meminta surat pengunduran diri untuk pindah sekolah ke Kuningan Jawa Barat untuk menemani neneknya, dan ia tidak mengetahui permasalahan yang terjadi sebenarnya.
Hari selasa (5/11) kemarin itu bapaknya kesini, dan saya tidak tau berita masalah itu, yang di temui itu saya karena saya, bagaian kesiswaan, pak saya mau minta surat pengunduran diri, atas nama anak saya, jadi orang tuanya ke sini bukan untuk perm asalahan itu, tapi memang ingin pindah ke Kuningan Jawa Barat ingin menemani neneknya yg sendiri disana, , “ungkapnya lagi.
Dengan terkonfirmasinya sebuah informasi terkait Bunga yang di duga di hamili oleh Oknum guru di sekolahnya baru terinformasi dari perwaklian sekolah yang mewakili Kepala sekolah, yaitu dari jajaran guru SMKN 1 Pejawaran Radit Kepala Jurusan Pemasaran, Dewa Guru Komputer. Rizky Akbar Humas Ulum Guru BK dan Agung Guru Kurikulum.
Kepala Sekolah SMK Negeri Pejawaran Sehat Kandiawan, SPd MPd yang sudah menjabat dua tahun disekolah, saat menemui insan pers di Tahu Sumedang Sigaluh Kamis (14/11) mengatakan bahwasanya informasi dimasyarakat terkait adanya pemerkosaan di sekolah adalah tidak benar dan pelaku bukan oknum guru SMK N Pejawaran karena oknum guru tersebut hanya guru tamu dibutuhkan karena saat ada Permata pelajaran tersebut baik

Komputer maupun ekstrakulikuler pramuka. Sebelum kejadian guru tersebut per 31 Oktober sudah diberhentikan sebagai guru tamu karena Bulan September sampai Oktober 2024 sudah tidak pernah berangkat mengajar mata pelajaran Komputer dan Pramuka yang diampunya di Sekolah.
” Oknum guru DS bukan Guru ASN, atau P3K, bukan pula guru Dapodik Propinsi namun guru tamu yang Surat kerjanya dari kepalasekolah dan diperhentikanpun hak otonom Sekolah, per 31 Oktober sebelum adanya informasi itu sudah diperhentikan diputuskan hubungan kerjanya, dikarenakan pada September dan Oktober sudah tidak aktif mengajar sehigga sekolah menilai kinerjanya tidak dibutuhkan lagi,” paparnya memulai cerita.
Menurut kepala sekolah menilai tidak ada kejadian informasi karena sebelum tanggal pengunduran diri dua orangtua yang kepala sekolah tidak mengenalnya menemui Guru melintas didepan ruangnya, tidak ada wajah murung atau sedih karena ditimpa musibah ataupun aib.
” Pada waktu itu ada dua orang mungkin walimurid dari siswa yang pindah menemui Guru Kelas, melintas didepan ruang kepala sekolah tidak ada wajah sedih dan murung. Terkait isu kejadian atas musibah tidak ada kejelasan informasinya sudah hamil, namun menurutnya sudah diselesaikan di luar sekolah antar mereka didesa Batur dan Koramil.” pungkasnya.(One)



