instagram youtube

MTQ Pontianak Selatan Usai, Bahasan Pesan Persiapkan Diri di Tingkat Kota

Friday, 2 May 2025 - 13:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PONTIANAK,Poskota.Online – Wakil Wali Kota Pontianak secara resmi menutup kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-33 Tingkat Kecamatan Pontianak Selatan Tahun 2025, Kamis (1/5/2025) malam.
Bahasan mengatakan, kegiatan MTQ merupakan salah satu upaya untuk mensyiarkan Al Quran dan mencari bibit-bibit baru qari dan qariah terbaik di Kecamatan Pontianak Selatan.

“Dengan harapan nanti para peserta yang meraih juara akan dapat mewakili Kecamatan Pontianak Selatan dalam MTQ Tingkat Kota Pontianak,” ujarnya di halaman Kantor Camat Pontianak Selatan.

Kepada peserta yang belum berhasil meraih juara, dirinya berpesan agar terus meningkatkan kemampuan sehingga pada kesempatan berikutnya mampu meraih prestasi yang diharapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“MTQ ke-33 Tingkat Kecamatan Pontianak Selatan ini menjadi ajang seleksi untuk mengirimkan wakil terbaik ke MTQ Tingkat Kota Pontianak yang akan datang,” kata Bahasan.

Dia juga berharap para pemenang dapat mewakili Kota Pontianak pada MTQ Tingkat Kalimantan Barat, bahkan hingga tingkat nasional. Ia menambahkan bahwa MTQ tingkat Kota Pontianak rencananya akan diselenggarakan pada bulan Juli 2025.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bahasan menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah mensukseskan kegiatan, dewan hakim yang telah mengemban amanah secara maksimal, serta seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam MTQ kali ini.

“Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang atas prestasi yang diraih. Persiapkanlah diri dengan sebaik-baiknya untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu agar lebih baik. Jangan cepat berbangga diri dan merasa puas. Karena pada hakikatnya menjadi juara adalah bagaimana saudara bisa membaca, mengajarkan dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan.
Hasnan Sutanto

Facebook Comments Box

baca juga  Bhabinkamtibmas Wiayah Hukum Polsek Citeureup DesaSukahati Giat Cooling Sistem Takzyah Warha Binaan Yang Wafat

Berita Terkait

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah
Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025
Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra
Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show
Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati
Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan
Polantas Brebes Sapa Pemohon Samsat, Tingkatkan Pelayanan dan Edukasi Tertib Lalu Lintas
Bareskrim Polri Ungkap 332 Anak Terlibat Kerusuhan Agustus, Mayoritas Hanya Ikut-ikutan

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Thursday, 6 November 2025 - 09:32 WIB

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah

Thursday, 6 November 2025 - 09:30 WIB

Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025

Thursday, 6 November 2025 - 09:27 WIB

Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra

Wednesday, 5 November 2025 - 21:08 WIB

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show

Wednesday, 5 November 2025 - 16:47 WIB

Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Thursday, 6 Nov 2025 - 09:24 WIB