instagram youtube

Pelestarian Kesenian Tradisional: Pilar Identitas Indonesia di Tengah Arus Modernisasi

Monday, 8 September 2025 - 19:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor, poskota.online – 5 September 2025 menjadi hari yang istimewa bagi para perempuan Minang yang tergabung dalam IKM (Ikatan Keluarga Minang) dan BKBB (Bundo Kanduang Berbudaya Berkesenian). Di tengah hiruk pikuk Botani Square Mall, ibu-ibu berusia 40 hingga 70 tahun tampil percaya diri dalam lomba paduan suara bertema kemerdekaan, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80.

Meski keseharian mereka akrab dengan daster dan pekerjaan rumah tangga, semangat berkesenian tetap menyala, seakan ingin menegaskan bahwa usia hanyalah angka. Lewat lantunan lagu perjuangan dan kebangsaan, mereka menyampaikan pesan bahwa nasionalisme dapat dihidupkan melalui kesenian.

Kesenian sebagai Ruang Ekspresi Perempuan

Partisipasi para ibu dalam lomba paduan suara ini membuktikan bahwa kesenian tradisional bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga wahana ekspresi diri, pemberdayaan perempuan, sekaligus penguatan identitas budaya. Mereka yang sehari-hari mengurus keluarga kini tampil di panggung, menegaskan bahwa semangat berkarya dan menjaga tradisi bisa terus hidup di usia berapapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peran Pemerintah: Dari Pusat hingga Daerah

Kesenian tradisional tidak akan lestari tanpa dukungan nyata. Kementerian Kebudayaan berperan strategis menjaga keberlangsungan tradisi, mulai dari kebijakan pelestarian, pendidikan seni di sekolah, hingga promosi budaya di ruang digital.

Sementara pemerintah daerah (Pemda) dapat menyediakan ruang publik, mendukung komunitas seni, serta menjadikan festival budaya sebagai bagian dari pariwisata lokal. Sinergi pusat dan daerah inilah yang menjadi fondasi kuat bagi tumbuhnya ekosistem kebudayaan.

Tantangan Era Digital

Di tengah derasnya arus media sosial, generasi muda lebih sering terpapar hiburan instan. Namun, digitalisasi juga membuka peluang baru: lagu-lagu perjuangan, tari daerah, hingga teater tradisional bisa kembali populer jika dipromosikan secara kreatif di platform digital.

baca juga  "Sekilas di Garut, Selamanya di Hati"

Kuncinya ada pada inovasi, tanpa kehilangan jati diri tradisi.

Belajar dari Bhutan

Bhutan menunjukkan bahwa budaya bisa menjadi daya tarik wisata berkelanjutan dengan pendekatan High Value, Low Impact. Negara kecil ini membatasi jumlah wisatawan, mengenakan biaya pelestarian budaya, dan menjaga keaslian tradisi sebagai kekuatan utama.

Indonesia dengan kekayaan yang jauh lebih besar seharusnya mampu mengadopsi prinsip serupa, agar pariwisata tidak sekadar soal jumlah, melainkan tentang keberlanjutan dan pelestarian identitas bangsa.

Jalan ke Depan

Dengan 17 ribu lebih pulau, 1.331 suku bangsa, dan ratusan bahasa daerah, Indonesia memiliki modal budaya luar biasa. Lomba paduan suara bertema kemerdekaan di Bogor hanyalah salah satu contoh bagaimana tradisi bisa dihidupkan kembali dalam nuansa kebangsaan.

Juri di lomba Paduan Suara yang di adakan oleh Bundo Kanduang Berbudaya dan Berkesenian ( BKBB ) Bogor yang di adakan di Botani Square Mall tanggal 5 september 2025

Dari panggung sederhana di pusat perbelanjaan, ibu-ibu Minang membuktikan bahwa seni tradisional bukan sekadar warisan, tetapi juga perekat persatuan dan tiang penyangga identitas Indonesia.

Tentang Penulis
Novita Sari Yahya adalah penulis dan peneliti yang aktif menyoroti isu kebudayaan, perempuan, dan kebangsaan. Ia hadir sebagai juri lomba paduan suara ibu-ibu dari IKM (Ikatan Keluarga Minang) dan BKBB (Bundo Kanduang Berbudaya Berkesenian) yang diadakan di Botani Square Mall, Bogor, pada 5 September 2025. Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, dengan lagu-lagu bertema kemerdekaan.

Ia telah menerbitkan sejumlah karya, antara lain Romansa Cinta, Padusi: Alam Takambang Jadi Guru, Novita & Kebangsaan, Makna di Setiap Rasa, Siluet Cinta, Pelangi Rindu, serta Self Love: Rumah Perlindungan Diri.
📞 Kontak: 089520018812
📷 Instagram: @novita.kebangsaan

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Karnaval Budaya Ramaikan Acara Adat Sedekah Bumi Desa Kendayakan Terisi
Sosok Bougenvile, Penari Muda yang Mengalungkan Selendang Kehormatan kepada Pamor Wicaksono
Sumpah Pemuda Dalam Lintasan Sejarah
Warga Dusun Slatri Desa Wanarejan Utara Tampil Unik ala Suku Papua di Festival Sarung Goyor 2025
Batik Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia
Pemalang Deklarasikan 1 Oktober Sebagai Hari Keroncong Nasional
FTBI Jenjang SD Se Kabupaten Pemalang Tahun 2025
Festival Tunas Bahasa Ibu SD se-Kecamatan Taman Pemalang Hidupkan Budaya Jawa

Berita Terkait

Monday, 24 November 2025 - 10:32 WIB

Karnaval Budaya Ramaikan Acara Adat Sedekah Bumi Desa Kendayakan Terisi

Tuesday, 11 November 2025 - 06:48 WIB

Sosok Bougenvile, Penari Muda yang Mengalungkan Selendang Kehormatan kepada Pamor Wicaksono

Tuesday, 28 October 2025 - 15:17 WIB

Sumpah Pemuda Dalam Lintasan Sejarah

Sunday, 5 October 2025 - 12:32 WIB

Warga Dusun Slatri Desa Wanarejan Utara Tampil Unik ala Suku Papua di Festival Sarung Goyor 2025

Thursday, 2 October 2025 - 12:00 WIB

Batik Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia

Berita Terbaru

Politik

Kejati dan Kejari se Kalbar Gelar Baksos Natal 2025

Monday, 1 Dec 2025 - 16:46 WIB