instagram youtube

Dandim 1204/Sanggau Bersama Forkopimda Menghadiri Panen Raya Jagung Serentak di Kabupaten Sanggau

Thursday, 11 September 2025 - 13:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SANGGAU, Poskota Online – Personel TNI Kodim 1204-19/mukok, bersama masyarakat melaksanakan panen jagung di lahan seluas 1 hektare, di desa kedukul kec mukok kab sanggau dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

“Panen jagung bersama ini merupakan bagian dari upaya strategis TNI dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan, baik lokal maupun nasional,” kata Dandim 1204/sanggau Letkol Kav Slamet purwanto usai panen jagung di mukok, kamis, (11/09/2025).

Ia mengatakan kegiatan panen jagung tersebut tidak lepas dari dukungan dan sinergi serta kerja sama dengan Dinas Pertanian para Babinsa, Bhabinkamtibmas, petani dan masyarakat, sehingga mulai dari awal penanaman hingga panen dapat berjalan sesuai rencana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Panen jagung hari ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan nasional, melalui tanam dan panen jagung bersama,” katanya.

Melalui kolaborasi yang erat antara TNI, masyarakat dan petani, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi pangan lokal serta meningkatkan kesejahteraan petani di daerah. Keberhasilan panen jagung juga menunjukkan potensi besar yang dilakukan pihaknya bersama masyarakat dalam mengolah pertanian lokal di daerah mukok.

“Dengan dukungan yang tepat dari berbagai pihak, pertanian di wilayah ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional,” katanya.

Menyadari pentingnya peran TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional, kata Dandim, TNI terus mengembangkan program pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal serta meningkatkan kesejahteraan petani.

“Langkah ini diharapkan dapat memberikan contoh dan dampak positif yang besar bagi masyarakat petani di wilayah Selong Belanak dan sekitarnya agar terus giat menanam jagung,” katanya.

baca juga  Museum As Safiyyah Jadi Destinasi Baru Jemaah Haji di Madinah

Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat antara TNI maupun masyarakat, diharapkan program pertanian seperti ini dapat terus berkembang dan menyeluruh di wilayah kabupaten sanggau.

“Semoga apa yang kita lakukan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi upaya pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional 2025,” katanya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah
Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025
Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra
Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show
Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati
Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan
Polantas Brebes Sapa Pemohon Samsat, Tingkatkan Pelayanan dan Edukasi Tertib Lalu Lintas
Bareskrim Polri Ungkap 332 Anak Terlibat Kerusuhan Agustus, Mayoritas Hanya Ikut-ikutan

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Thursday, 6 November 2025 - 09:32 WIB

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah

Thursday, 6 November 2025 - 09:30 WIB

Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025

Thursday, 6 November 2025 - 09:27 WIB

Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra

Wednesday, 5 November 2025 - 21:08 WIB

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show

Wednesday, 5 November 2025 - 16:47 WIB

Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Thursday, 6 Nov 2025 - 09:24 WIB