instagram youtube

Terapi Platelet-Rich Plasma (PRP) sebagai Awal Konsep Terapi Autologus

Saturday, 4 October 2025 - 18:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Agus Ujianto – Ketua Umum PP Predigti

Platelet-Rich Plasma (PRP) sering dianggap sebagai bentuk terapi autologus yang paling sederhana dan minimal invasif. Konsep utamanya adalah memanfaatkan darah pasien sendiri untuk merangsang proses penyembuhan. PRP menjadi pintu masuk pemahaman mengenai terapi autologus yang lebih kompleks di masa depan.

Alasan PRP digolongkan sebagai terapi autologus dasar antara lain:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

  1. Sifat Autologus yang Jelas
    PRP menggunakan darah pasien sendiri. Setelah diambil, darah diproses untuk mengonsentrasikan trombosit, lalu diinjeksikan kembali ke tubuh pasien. Hal ini meminimalkan risiko penolakan imun maupun penularan penyakit.

  2. Prosedur Relatif Sederhana
    Proses PRP meliputi pengambilan darah, pemisahan plasma kaya trombosit melalui sentrifugasi, dan injeksi kembali. Prosedur ini dapat dilakukan sebagai tindakan rawat jalan.

  3. Fokus pada Faktor Pertumbuhan
    PRP bekerja dengan mengandalkan faktor pertumbuhan dalam trombosit untuk memperbaiki jaringan, mengurangi peradangan, serta merangsang regenerasi sel di area yang cedera atau rusak.

Agar mampu menguasai terapi PRP sebagai fondasi pemahaman autologus, dokter perlu memiliki kompetensi inti berikut:

1. Dasar Teoretis dan Indikasi Klinis

  • Memahami Mekanisme Kerja PRP: Dokter perlu mengetahui peran trombosit dan faktor pertumbuhan (PDGF, TGF-β, VEGF) dalam regenerasi jaringan.

  • Menentukan Indikasi yang Tepat: PRP umumnya digunakan pada:

    • Ortopedi/Kedokteran Olahraga: osteoartritis ringan–sedang (khususnya lutut), tendonitis kronis (misalnya tennis elbow, Achilles tendonitis), serta cedera ligamen atau otot.

    • Dermatologi/Estetika: peremajaan kulit, bekas jerawat (acne scars), serta alopecia androgenetik (kerontokan rambut).

  • Mengenali Kontraindikasi: PRP tidak diberikan pada pasien dengan trombosit rendah, infeksi aktif di area injeksi, atau pasien pengguna obat antikoagulan tertentu.

2. Keterampilan Prosedural

  • Flebotomi: Menguasai teknik pengambilan darah vena secara steril.

  • Pemrosesan Darah: Memahami prinsip sentrifugasi (kecepatan dan durasi optimal) untuk menghasilkan PRP dengan konsentrasi trombosit yang tepat.

  • Teknik Injeksi: Menguasai injeksi yang tepat sasaran, sering dibantu pencitraan (USG atau fluoroskopi). Penguasaan USG-guided injection sangat penting untuk meningkatkan akurasi dan keamanan.

baca juga  Bahaya Overclaim dan Over Expectasi Pengobatan Sel Punca

3. Aspek Keamanan dan Etika

  • Pencegahan Komplikasi: Prosedur harus dilakukan secara steril untuk mencegah infeksi dan meminimalkan efek samping (nyeri, memar, bengkak).

  • Edukasi Pasien: Memberikan informasi realistis mengenai manfaat, risiko, pemulihan, dan perawatan pasca-prosedur (misalnya menghindari aktivitas berat serta obat anti-inflamasi tertentu).

  • Kepatuhan Regulasi: Mematuhi pedoman klinis dan etika yang berlaku terkait terapi autologus.

Menguasai terapi PRP berarti memahami kerangka dasar terapi autologus: mengambil materi biologis dari pasien, memprosesnya agar lebih optimal secara terapeutik, lalu mengembalikannya ke tubuh pasien untuk tujuan penyembuhan atau regenerasi.

Pemahaman ini akan menjadi landasan kuat jika di kemudian hari dokter ingin mengembangkan diri dalam terapi autologus yang lebih kompleks, seperti Autologous Stem Cell Therapy.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jejak Air Mata di Balik Lensa: Waspada Ablasio, Si Pencuri Penglihatan
Gerakan Nasional Anti-Adiksi: Membangun Peradaban Sehat melalui Pendidikan, Moral, dan Kolaborasi Lintas Sektor
Endovascular Shooting Organ” Autologus Stem Cell—Harapan Baru Regenerasi Ginjal dan disfungsi Pankreas
Pijat Panggilan Semarang 24 Jam: Solusi Tepat Redakan Penat
Sambut Hari Bakti Kemenimipas, Warga Ramai-ramai Periksa Kesehatan Gratis di Lapas Brebes
Transformasi Dokter Menuju Society 5.0 di Era Industri 4.0
Jus Antara Buka Cabang ke-26 di Cirendeu, Dorong Tren Gaya Hidup Sehat
Jus Antara Buka Cabang ke-26 di Cirendeu, Dorong Tren Gaya Hidup Sehat

Berita Terkait

Sunday, 30 November 2025 - 09:25 WIB

Gerakan Nasional Anti-Adiksi: Membangun Peradaban Sehat melalui Pendidikan, Moral, dan Kolaborasi Lintas Sektor

Friday, 28 November 2025 - 16:21 WIB

Endovascular Shooting Organ” Autologus Stem Cell—Harapan Baru Regenerasi Ginjal dan disfungsi Pankreas

Saturday, 22 November 2025 - 11:15 WIB

Pijat Panggilan Semarang 24 Jam: Solusi Tepat Redakan Penat

Friday, 14 November 2025 - 16:36 WIB

Sambut Hari Bakti Kemenimipas, Warga Ramai-ramai Periksa Kesehatan Gratis di Lapas Brebes

Saturday, 8 November 2025 - 14:24 WIB

Transformasi Dokter Menuju Society 5.0 di Era Industri 4.0

Berita Terbaru

Oplus_131072

Politik

Satpol PP Pontianak Amankan 51 Layangan di Pontianak Timur

Sunday, 30 Nov 2025 - 21:53 WIB

Oplus_131072

Politik

Pelaku Usaha Buka Peluang Kerja bagi Disabilitas

Sunday, 30 Nov 2025 - 21:48 WIB