instagram youtube

Pangdam XII/Tpr Pimpin Sidang Akhir Seleksi Calon Bintara TNI AD Gelombang II Tahun 2025

Thursday, 6 November 2025 - 10:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

 

Kalbar Poskota Online-Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, S.Sos., M.Si., memimpin langsung Sidang Pemilihan Tingkat Pusat Penerimaan Calon Bintara (Caba) Prajurit Karier TNI AD Gelombang II Tahun Anggaran 2025 di Aula Gatot Soebroto Dodik Bela Negara Rindam XII/Tpr, Kota Singkawang, Rabu (5/11/2025).

Sidang ini menjadi tahapan akhir dari proses seleksi panjang yang telah diikuti para calon prajurit terbaik dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Melalui sidang tersebut, ditentukan peserta yang berhak melanjutkan pendidikan sebagai calon Bintara TNI AD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pangdam XII/Tpr menyampaikan bahwa seleksi ini bukan sekadar mencari prajurit yang kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kepribadian tangguh, disiplin tinggi, serta semangat pengabdian yang kokoh kepada bangsa dan negara.

“Kita memilih calon Bintara yang memiliki mental baja dan semangat juang tinggi untuk menjaga keutuhan NKRI. Mereka adalah generasi penerus yang akan menjadi kebanggaan TNI Angkatan Darat,” tegas Mayjen TNI Jamallulael.

Peserta yang dinyatakan lulus akan mengikuti Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) sebagai tahap pembentukan menjadi prajurit profesional, berkarakter, dan setia kepada Pancasila serta UUD 1945, siap mengabdi demi kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia.

Facebook Comments Box

baca juga  KPUD Brebes Gelar Sosialisasi Pilkada, Pastikan Calon Paham Prosedur Pencalonan

Berita Terkait

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.
Polda Kalbar Gelar Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana 2025
Sosialisasi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA KEMALA TARUNA BHAYANGKARA Tahun 2026/2027 di Kapuas Hulu
Sosialisasi Penerimaan Murid Baru SMA Kemala Taruna Bhayangkara Tahun 2026/2027 di Kapuas Hulu
PUPR Kapuas Hulu melalui UPJJ Tingkatkan Kelancaran Akses Jalan Desa Hulu Pengkadan, Kecamatan Pengkadan
Pangdam XII/Tpr Pimpin Sidang Akhir Seleksi Calon Bintara TNI AD Gelombang II Tahun 2025
Aksi Cepat Polisi dan Masyarakat Evakuasi Korban Kecelakaan
Luar Biasa ASN Pemkot Pontianak Ukir Prestasi, Tegguh Yuliarto Raih Penghargaan IADR Awards 2025

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Thursday, 6 November 2025 - 10:58 WIB

Pangdam XII/Tpr Pimpin Sidang Akhir Seleksi Calon Bintara TNI AD Gelombang II Tahun 2025

Wednesday, 5 November 2025 - 23:31 WIB

Polda Kalbar Gelar Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana 2025

Wednesday, 5 November 2025 - 23:00 WIB

Sosialisasi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA KEMALA TARUNA BHAYANGKARA Tahun 2026/2027 di Kapuas Hulu

Wednesday, 5 November 2025 - 22:52 WIB

Sosialisasi Penerimaan Murid Baru SMA Kemala Taruna Bhayangkara Tahun 2026/2027 di Kapuas Hulu

Wednesday, 5 November 2025 - 17:24 WIB

PUPR Kapuas Hulu melalui UPJJ Tingkatkan Kelancaran Akses Jalan Desa Hulu Pengkadan, Kecamatan Pengkadan

Berita Terbaru