BANJARNEGARA — (6/11/2025) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Somawangi, Kabupaten Banjarnegara, kembali jadi sorotan setelah muncul kabar tidak benar di sejumlah grup percakapan daring yang menyebutkan ada menu makanan basi dan tidak layak konsumsi.
Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bersama Yayasan Al Husna Tanjung Tirta segera melakukan klarifikasi dan memastikan bahwa isu tersebut hoaks.
Kepala SPPG Somawangi, Anis, menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Kami sudah cek langsung ke titik distribusi. Tidak ada menu tauge pada hari yang disebutkan dalam pesan itu. Jadi, tuduhan soal sayur basi tidak benar,” ujar Anis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, setiap menu yang disalurkan kepada penerima manfaat telah melalui uji kelayakan dan pengawasan ketat. Selain itu, selama pelaksanaan MBG pada akhir Oktober hingga awal November, tidak ada laporan atau keluhan resmi dari sekolah maupun kader posyandu.
Menindaklanjuti kabar yang beredar, pihak Yayasan Al Husna Tanjung Tirta melakukan penelusuran terhadap nama-nama yang disebut dalam pesan tersebut.
Hasilnya, dua orang yang disebut sebagai penerima manfaat ternyata tidak terdaftar dalam program MBG Somawangi.
Pemilik yayasan, Rahman Hidayat N, menduga ada pihak yang sengaja memanipulasi data dan foto untuk memperkuat narasi palsu.
“Kami temukan unsur manipulasi identitas. Bahkan satu keluarga ditampilkan seolah dua orang berbeda. Ini jelas disinformasi yang merugikan,” tegas Rahman.
Pihak yayasan telah mengundang individu yang mengaku penerima manfaat untuk melakukan klarifikasi terbuka di Posyandu 7 Desa Somawangi, guna memastikan duduk perkara yang sebenarnya. Rahman juga membuka opsi menempuh jalur hukum bila terbukti ada unsur penyebaran berita bohong.
Penelusuran tim media di beberapa titik penerima MBG membuktikan bahwa makanan disalurkan dalam kondisi layak dan higienis. Sejumlah guru TK dan MI di Somawangi serta Kaliwungu menegaskan bahwa makanan diterima dalam kondisi segar tanpa keluhan dari anak-anak.
“Kami selalu terima makanan yang bersih dan sehat. Tidak pernah ada anak yang mengeluh atau sakit karena menu MBG,” kata salah satu guru TK ABA Somawangi.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi anak usia dini serta mencegah stunting, dengan menggandeng lembaga dan yayasan di tingkat desa sebagai pelaksana teknis.
Kepala SPPG Somawangi mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan kritis dalam menerima informasi di media sosial. Ia menilai, penyebaran hoaks seperti ini dapat mengganggu kepercayaan publik terhadap program yang sebenarnya membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Kami mohon warga tidak langsung percaya pada pesan berantai. Jika ada yang diragukan, silakan klarifikasi langsung ke kami agar bisa kami tindak sesuai prosedur,” pungkas Anis.
Melalui klarifikasi resmi ini, SPPG dan Yayasan Al Husna berharap kepercayaan masyarakat terhadap program Makan Bergizi Gratis dapat tetap terjaga, sekaligus menjadi pelajaran agar semua pihak lebih berhati-hati menyebarkan informasi tanpa dasar yang jelas.
Penulis: Redaksi







