Bandung Barat – Suasana semangat belajar tampak jelas di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 11 Bandung Barat, Kecamatan Cisarua. Sekolah yang sebelumnya dikenal sebagai Sekolah Rakyat Wyata Guna Cisarua itu kini berdiri dengan fasilitas yang jauh lebih memadai berkat dukungan infrastruktur dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Salah satu siswa kelas VIII, Muhammad Daffa Raasyid, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto atas program Sekolah Rakyat yang membuat dirinya dapat kembali bersekolah. Daffa bahkan mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo sebagai bentuk apresiasi.
“Terima kasih Bapak Prabowo karena telah membuat Sekolah Rakyat ini sehingga saya dan teman-teman bisa kembali merasakan bangku sekolah,” ujar Daffa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menteri PU, Dody Hanggodo, menuturkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghadirkan fasilitas pendidikan yang layak dan merata, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di daerah yang memiliki keterbatasan akses pendidikan.
SRMP 11 Bandung Barat yang mulai beroperasi pada Oktober 2025 kini menampung 100 siswa, terdiri dari 56 siswa laki-laki dan 44 siswi perempuan, dengan dukungan 33 tenaga pendidik dan staf. Sekolah ini memiliki empat rombongan belajar (rombel) dan dibangun dengan memanfaatkan bangunan eksisting Sentra Wyata Guna milik Kementerian Sosial.
Renovasi sekolah dibiayai melalui APBN 2025. Kementerian PU menyediakan berbagai fasilitas mulai dari ruang kelas, asrama putra-putri, ruang makan, laboratorium, hingga pengadaan meubelair seperti 50 kasur siswa, 24 kasur guru, 319 kursi, 175 meja siswa, serta 92 kipas angin untuk menunjang kenyamanan belajar.
Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis Jawa Barat, Tomi Hendratno, menjelaskan bahwa renovasi Sekolah Rakyat Tahap I di Jawa Barat telah rampung di 20 lokasi, termasuk SRMP 11 Bandung Barat.
“Melalui dukungan infrastruktur yang lebih layak dan aman, sekolah rakyat diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran yang mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini,” kata Tomi.
Untuk Tahap II, pemerintah telah menyiapkan pembangunan enam lokasi tambahan yang masih dalam proses lelang. Sekolah-sekolah tersebut akan dikembangkan menjadi bangunan permanen dengan konsep boarding school untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, dengan kebutuhan lahan 5–7 hektare per lokasi. Rencana lokasinya berada di Bogor (Jasinga), Bekasi (Cikarang), Kabupaten Bandung (Soreang), Cirebon, dan Indramayu.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan terus membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak di Jawa Barat, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah dalam pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah.






