Pemalang, Jawa Tengah — 18 November 2025, Seorang warga Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal, Pemalang, mengalami kecelakaan tunggal saat melintas di jalan provinsi Paduraksa–Bantarbolang yang tengah dalam proses pengecoran, Selasa (18/11) sekitar pukul 06.30 WIB. Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Taman, DPC Ormas Lindu Aji Pemalang, Mugi atau yang akrab disapa Bang Limbad.
Menurut keterangan Bang Limbad, dirinya menerima telepon dari seorang rekannya yang melaporkan adanya pengendara motor terjatuh di lokasi proyek pengecoran jalan tersebut.
“Saya langsung menuju lokasi. Benar, di sana ada motor Honda Beat dan seorang perempuan tergeletak di dekat motornya. Saya cek kondisi korban dan meminta tolong pengguna mobil pick-up untuk membawa korban ke RSUD M. Asyari,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban kemudian dievakuasi menggunakan mobil pick-up milik warga yang kebetulan melintas dari arah selatan menuju Pemalang Kota. Setibanya di RSUD M. Asyari Pemalang, Bang Limbad bersama pihak keamanan rumah sakit melakukan pengecekan identitas korban.
Identitas Korban
-
Nama: Mai Inayatul Ulya
-
Jenis kelamin: Perempuan
-
TTL: Pemalang, 10 Mei 1993
-
Alamat: Desa Semingkir, RT 01/RW 02, Kecamatan Randudongkal, Pemalang
-
Agama: Islam
-
Status: Kawin
-
Pekerjaan: Karyawati PT Long Weel
-
Kewarganegaraan: Indonesia
Bang Limbad menjelaskan bahwa saat memeriksa barang bawaan korban, ia mendapati handphone serta barang lain masih lengkap. Korban mengalami luka pada bagian wajah, sementara kondisi bagian tubuh lainnya tidak dapat dipastikan.
Pihak RSUD M. Asyari disebut memberikan pelayanan cepat dan sigap, termasuk membantu menghubungi keluarga melalui handphone korban. Tak lama kemudian, ibu korban dan keponakannya, Eki Vian, tiba di rumah sakit, disusul perwakilan manajemen PT Long Weel tempat korban bekerja.
Kepala Desa Semingkir, Iman Purkendi, membenarkan adanya warganya yang mengalami kecelakaan di jalur utama tersebut.
“Betul, warga kami mengalami kecelakaan tunggal di jalan yang sedang dibeton. Pertanyaan saya, apakah pada pukul 06.30 ada petugas jaga? Berapa jumlahnya? Bagaimana mekanisme penjagaan dalam 24 jam di jalur utama seperti ini?” tegas Iman.
Ia menekankan pentingnya pengawasan lebih ketat mengingat jalan tersebut merupakan jalur protokol yang ramai digunakan masyarakat maupun pengendara dari luar wilayah Pemalang.
Iman juga meminta perhatian dari Satlantas Polres Pemalang, Dinas Perhubungan, dan pihak kontraktor untuk memastikan penjagaan serta rambu-rambu keselamatan dipasang dengan baik di area proyek.
Desakan Ormas Lindu Aji
Bang Limbad menambahkan bahwa pihak kontraktor maupun pimpinan proyek perlu bertanggung jawab memberi perhatian terhadap korban serta meningkatkan keamanan di lokasi pekerjaan.
“Saya sudah menghubungi keluarga korban. Saat ini korban masih dirawat di RSUD M. Asyari. Kami meminta perhatian dari pimpinan proyek agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Bang Limbad bersama awak media juga berencana menemui Pemerintah Desa Semingkir, Pemerintah Kecamatan Bantarbolang, serta pihak kontraktor untuk meminta klarifikasi terkait standar keselamatan kerja di titik pengecoran jalan tersebut.







