Kapuas Hulu Poskota Online-Bentang Kalimantan Tangguh (BKT) telah menyerahkan Laporan Pelaksanaan Program Hutan Desa (HD) Desa Bunut Hulu Kecamatan Bunut Hilir untuk Triwulan III (Q3), beserta Rencana Kerja untuk Triwulan IV (Q4) Tahun ke-2, kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kapuas Hulu melalui Bidang Perencanaan Perekonomian.
Penyerahan laporan ini merupakan bentuk akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan program pengelolaan hutan desa berkelanjutan.
Penyerahan dokumen tersebut dilaksanakan di Kantor Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu pada hari Rabu (19/11/2025), yang diterima langsung oleh Margaretha Herawati, S. SOS., M.A.P. (Perencana Ahli Muda) di Bidang Perencanaan Perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini menandai komitmen bersama antara BKT dan Pemerintah Daerah dalam mendukung pengelolaan hutan desa yang lestari dan pemberdayaan masyarakat.
Perwakilan Bentang Kalimantan Tangguh (BKT) menyatakan, Penyerahan laporan ini adalah wujud komitmen kami untuk transparan dan akuntabel.
Capaian di Q3 tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat Desa Bunut Hulu Kecamatan Bunut Hilir dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Untuk Q4, kami akan fokus pada konsolidasi capaian dan mempersiapkan fondasi yang lebih kokoh untuk tahun depan.
Di tempat yang sama, perwakilan Bappeda Kapuas Hulu menyambut baik laporan dan rencana yang disampaikan Bentang Kalimantan Tangguh (BKT). Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu juga mengapresiasi kinerja Bentang Kalimantan Tangguh (BKT) dan masyarakat Desa Bunut Hulu Kecamatan Bunut Hilir.
Laporan yang komprehensif dan rencana yang matang ini sejalan dengan visi Pemerintah Daerah dalam membangun Kapuas Hulu yang hijau dan sejahtera.
Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu berharap program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Keberhasilan Program Hutan Desa Bunut Hulu di bawah pendampingan Bentang Kalimantan Tangguh (BKT) diharapkan tidak hanya menjaga kelestarian hutan sebagai paru-paru dunia dan habitat keanekaragaman hayati, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang hidup di sekitarnya, mewujudkan harmoni antara konservasi dan pembangunan ekonomi.
