Banjarnegara — Proyek pembangunan Pasar Ikan Lengkong di Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara kembali menuai sorotan publik. Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Kabupaten Banjarnegara menyatakan akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan pengerjaan proyek yang bersumber dari APBN itu berjalan sesuai aturan.
Sekretaris GNPK-RI Banjarnegara, Setijawan, menegaskan bahwa pihaknya menaruh perhatian serius terhadap pelaksanaan proyek yang bernilai Rp2,7 miliar lebih tersebut.
“Pasar ikan adalah kebutuhan masyarakat. Jangan sampai hasil pekerjaannya asal-asalan. Semua harus sesuai spesifikasi teknis dan selesai tepat waktu,” tegasnya, Senin (24/11/2025).
Setijawan juga mempertanyakan progres pekerjaan yang dinilai janggal.
“Di pemberitaan disebut progres masih 10 persen, tapi keterlambatannya 5 persen. Ini sangat tidak jelas. Fungsi pengawasan harus dipertanyakan,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menyoroti fakta bahwa kontraktor pelaksana berasal dari luar daerah, yakni CV Antar Pulau Emas dari Palu, Sulawesi Tengah, sementara proyek dikerjakan di Banjarnegara. Menurutnya, siapapun pelaksananya wajib mengedepankan kualitas dan tanggung jawab.
“Dana negara digunakan di sini. Tidak boleh ada alasan keterbatasan modal sampai pekerjaan terhenti atau dilakukan seadanya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pengerjaan proyek sempat tersendat akibat keterlambatan suplai material, diduga terkait minimnya modal kontraktor. Selain itu, kondisi di lapangan juga memperlihatkan sejumlah tenaga kerja yang bekerja tanpa perlengkapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk pembongkaran bagian atap tanpa helm pengaman.
Pengawas proyek, Agus, menyampaikan bahwa keterlambatan pekerjaan disebabkan cuaca buruk dan kendala material. Ia membenarkan adanya utang material senilai sekitar Rp500 juta, namun mengaku pembayaran telah diselesaikan.
“Saat ini kami fokus menyelesaikan bagian atas dan baja agar struktur segera tertutup,” katanya. Ia menargetkan pekerjaan rampung pada akhir Desember 2025.
GNPK-RI Minta Pemerintah Turun Tangan
GNPK-RI Banjarnegara menegaskan akan terus mengawal pelaksanaan pembangunan Pasar Ikan Lengkong agar tidak merugikan masyarakat maupun keuangan negara.
“Kami akan ke lokasi dan memastikan proyek berjalan profesional. Ini uang rakyat, kualitas tidak boleh dikompromikan,” tegas Setijawan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak CV Antar Pulau Emas selaku pelaksana proyek belum memberikan pernyataan resmi.(die)






