KUTA – Polemik pembangunan di kawasan pariwisata Kuta kembali memanas. Dua hotel legendaris, Hotel Heritage dan Hotel Kutabex, resmi melayangkan keberatan keras terhadap proyek yang dikerjakan oleh PT BITC. Keberatan itu mencuat saat inspeksi lapangan gabungan yang dilakukan oleh lima instansi Pemkab Badung pada Kamis siang (27/11/2025).
Inspeksi mendadak tersebut dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Badung, DLHK, Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, dan Dinas PTSP. Pemeriksaan difokuskan pada lokasi proyek yang berdampingan langsung dengan dua hotel tersebut.
Perwakilan kedua hotel, Desy Natalia, S.H., M.M., CPS, dan Hady Sujatmiko, S.H., menegaskan kekecewaan mendalam atas dugaan ketidaksesuaian informasi. Mereka menyebut BITC awalnya mensosialisasikan pembangunan Laboratorium Universitas Udayana, namun belakangan berubah menjadi Hotel Mercure Extension.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat kecewa. Informasi awal adalah laboratorium kampus, tetapi di lapangan berubah menjadi pembangunan Hotel Mercure Extension,” tegas Desy.
Ia menambahkan, perubahan mendadak tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan, estetika kawasan, persaingan usaha, hingga potensi pengurangan karyawan di dua hotel legendaris tersebut––yang dapat menambah angka pengangguran.
Selain itu, kedua hotel meminta pemerintah daerah memberikan perlindungan terhadap warga dan pelaku usaha yang terdampak. Mereka menilai harmonisasi lingkungan dan hubungan bertetangga adalah fondasi utama keberlangsungan pariwisata Kuta.
“Kami tetap mengedepankan etika dan kerukunan, meskipun PP No. 5 Tahun 2021 tidak mewajibkan penyandingan. Ini soal etika berbisnis,” ujar Desy.
Pihak hotel juga mengungkap bahwa revisi gambar yang diajukan owner mereka belum pernah ditandatangani, meski BITC disebut-sebut telah setuju. Namun tanpa finalisasi gambar, BITC diduga kembali ke rencana awal pembangunan.
“Jangan main tabrak seperti ini,” tegas Desy.
Di akhir pernyataan, perwakilan Heritage dan Kutabex menegaskan bahwa mereka menunggu hasil inspeksi insidentil yang telah dilakukan oleh lima instansi.






