ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
PONTIANAK Poskota Online – Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral tingkat menteri dalam rangka kesiapan pengamanan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, dilaksanakan secara virtual dari Aula Graha Khatulistiwa Polda Kalimantan Barat, Selasa (23/12/2025).
Kegiatan ini merupakan langkah sinkronisasi antara kebijakan pusat dan daerah guna memastikan seluruh rangkaian perayaan akhir tahun berjalan aman, tertib, dan lancar.
Dalam arahannya, Menko Polkam menekankan pentingnya sinergi antar instansi untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat, ketersediaan bahan pokok, hingga stabilitas keamanan di seluruh wilayah Indonesia menjelang pergantian tahun.
Usai mengikuti rakor, Gubernur Ria Norsan menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama TNI/Polri dan instansi terkait telah melakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan, baik dari sisi kemacetan lalu lintas, gangguan kamtibmas, maupun bencana alam.
“Hari ini kita berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk memastikan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 di Kalimantan Barat berjalan aman, damai, dan kondusif. Fokus kita bukan hanya pada pengamanan gereja dan objek wisata, tetapi juga memastikan stok pangan dan BBM mencukupi bagi masyarakat,” ujarnya.
Usai menghadiri kegiatan bersama Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto dan Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael, S.Sos., M.Si., tersebut, Gubernur Ria Norsan menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan langkah-langkah koordinasi yang komprehensif. Upaya ini mencakup penguatan koordinasi di internal instansi pemerintah hingga pelibatan masyarakat luas.
“Kami baru saja mendengarkan arahan pusat. Intinya, sinergi antara Pemprov, TNI, dan Polri adalah kunci. Tadi pagi pun, kami telah memantapkan strategi melalui Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Hotel Mercure. Ini adalah bukti komitmen kami bahwa semua lini, dari aparat hingga akar rumput, harus siaga mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat,” ujar Gubernur Ria Norsan.
Berdasarkan arahan nasional dan kondisi daerah, Gubernur Ria Norsan menekankan beberapa poin krusial yang harus diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat Kalimantan
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk tetap menjaga kondusifitas lingkungan masing-masing. Mari kita tunjukkan bahwa daerah kita adalah daerah yang rukun dan saling menghormati di tengah perayaan ibadah maupun libur akhir tahun”, ungkapnya.
Kemudian ia juga menitipkan pesan bahwasanya Keselamatan adalah prioritas utama. Bagi warga yang mudik atau berwisata, dirinya meminta agar tetap waspada dan patuhi aturan petugas di lapangan. Mengingat cuaca yang dinamis, kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam juga menjadi fokus perhatian bersama instansi terkait.
“Pemerintah Provinsi berkomitmen penuh untuk tetap siaga. Kami telah berkoordinasi dengan Forkopimda untuk memastikan tidak ada gangguan stabilitas, baik itu terkait peredaran miras, narkoba, hingga pengawasan media sosial agar terhindar dari penyebaran hoaks yang provokatif”, tegasnya.
Menutup rilisnya, Gubernur menyampaikan bahwa sebanyak 3.586 personel gabungan telah siap diterjunkan ke 70 pos pengamanan dan pelayanan di seluruh wilayah Kalbar, termasuk di gereja, pusat keramaian, pelabuhan, bandara, hingga 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dicanangkan pada Apel Besar Operasi Lilin Kapuas 2025 beberapa waktu lalu.
“Dengan koordinasi yang kuat bersama Bapak Kapolda dan Pangdam, saya optimis Kalimantan Barat tetap aman. Mari kita sambut tahun baru dengan semangat menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” tuturnya..
Di sela-sela arahannya mengenai pengamanan fisik, Gubernur Ria Norsan secara khusus memberikan catatan emosional terkait kondisi nasional. Ia mengajak seluruh warga Kalimantan Barat untuk menundukkan kepala sejenak dan mengirimkan doa bagi para korban bencana alam yang saat ini melanda wilayah Sumatera.
“Perayaan tahun baru kali ini hendaknya tidak kita maknai dengan hura-hura yang berlebihan. Di saat kita bersiap menyambut pergantian tahun, saudara-saudara kita di Sumatera sedang berduka dan berjuang di tengah musibah bencana alam. Juga di daerah – daerah lainnya. Saya meminta warga Kalbar untuk menunjukkan wajah daerah yang religius dan penuh empati.” Tambahnya.
Gubernur menekankan bahwa bentuk rasa syukur terbaik di tengah situasi ini adalah dengan menjaga keamanan lingkungan dan membantu sesama, ketimbang melakukan aktivitas yang kontraproduktif.
“Kesederhanaan adalah bentuk penghormatan kita terhadap duka mereka. Saya berharap tidak ada konvoi yang membahayakan atau pesta petasan yang berlebihan. Mari kita ganti kemeriahan yang tidak perlu itu dengan doa bersama di tempat ibadah atau di rumah masing-masing, memohon agar bangsa kita dijauhkan dari marabahaya juga khususnya di wilayah Kalimantan Barat tercinta uni. Serta, untuk saudara kita di Sumatera diberikan kekuatan untuk bangkit.”






