Pemalang, Jawa Tengah (5/11/2025) – Buah Nanas Madu Pemalang asal Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, kini kian mengukuhkan diri sebagai produk unggulan daerah yang tumbuh subur di lereng selatan Gunung Slamet. Rasanya yang manis khas dan kualitasnya yang tinggi membuat nanas madu dari kawasan ini dikenal luas hingga ke tingkat nasional, sejajar dengan ketenaran Mangga Istana.
Sentra budidaya nanas madu tersebar di lima desa, yakni Desa Beluk, Sikasur, Bulakan, Belik, dan Gombong, dengan total lahan mencapai sekitar 2.000 hektare. Meski berada di wilayah berbatu dan bertopografi curam, masyarakat setempat membuktikan bahwa kerja keras dan gotong royong mampu mengubah keterbatasan menjadi keunggulan ekonomi.
Camat Belik, M. Maksum, menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperkuat pengembangan nanas madu melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satunya melalui Program Desa Sejahtera Astra (DSA) 2025, yang hadir untuk mendorong kemandirian ekonomi desa berbasis komoditas lokal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Nanas madu Pemalang sendiri telah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada 7 Juni 2024, yang menegaskan keaslian dan kekhasan produk ini dibanding nanas dari daerah lain.
Data tahun 2022 menunjukkan, 42,11% petani di Kecamatan Belik mampu memproduksi lebih dari 20.000 buah nanas per tahun, mencerminkan potensi besar sektor ini. Namun, pengolahan hasil dan diversifikasi produk olahan masih menjadi tantangan utama.
Melalui dukungan DSA dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta pihak swasta seperti PT Astra International Tbk, diharapkan Belik dapat tumbuh menjadi desa sejahtera berbasis potensi alam unggulan, serta menjadikan Nanas Madu Pemalang ikon ekonomi berkelanjutan dari lereng Gunung Slamet.
Penulis: Ramsus





