Surabaya, poskota.online – Sebagai respon konkret Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi atas aspirasi 61 tokoh Papua pada pertemuan 10 September 2019 lalu di Istana Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengemban tugas untuk pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) yang didasari oleh Peraturan Presiden (Perpres) No. 106 Tahun 2021.
“Memang usulan pertama mengenai AMN berasal dari 61 tokoh-tokoh Papua yang saat itu datang ke Istana Negara karena banyaknya peristiwa gesekan antar mahasiswa, terutama di kota-kota besar pendidikan. Oleh sebab itu saat ada usulan tersebut saya langsung setujui, kita bangun AMN di kota-kota pendidikan,” jelas Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan AMN Surabaya.
Presiden Jokowi mengatakan, AMN dibangun di 6 kota/kabupaten yaitu Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Surabaya dan Kota Malang Provinsi Jawa Timur, Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, serta Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuannya supaya mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat saling mengenal dan menghargai budaya masing-masing dan menjaga kerukunan serta kekompakan.
“Kita ini negara besar dan bangsa yang besar, keberagaman Indonesia ini akan menjadi kekuatan dan bukan kelemahan kalau kita bisa kompak rukun dan bersatu, yang paling penting saling mengenal,” kata Presiden Jokowi.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti yang hadir mewakili Menteri Basuki mendampingi Presiden Jokowi dalam Peresmian AMN Surabaya pada Selasa (29/11) berharap dengan melaksanakan pembangunan AMN, amanat kebhinnekaan Presiden Jokowi dapat tercapai.
“Mudah-mudahan keakraban dan kedekatan mahasiswa dapat terjalin dan keberadaan AMN dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa dari luar provinsi untuk dapat menempuh pendidikan tinggi yang berkualitas,” jelas Dirjen Diana.
Dengan memanfaatkan lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur seluas 9.975 m², bangunan AMN berupa hunian vertikal setinggi 5 lantai yang mengadopsi konsep arsitektur tropis dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Bangunan Gedung Hijau.
Pembangunan AMN Surabaya dilaksanakan sejak 17 September 2021 dan rampung pada 31 Mei 2022 lalu dengan kontraktor pelaksana pembangunan PT Nindya Karya (Persero) Tbk dan PT Parigraha Konsultan selaku Konsultan Manajemen dengan anggaran sebesar Rp 95,4 miliar yang bersumber dari APBN TA 2021-2022.
Bangunan AMN Surabaya terdiri dari 2 blok gedung asrama Putra-Putri yang terdiri dari 188 kamar dengan kapasitas 528 mahasiswa. AMN Surabaya dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa kamar mandi dan toilet komunal, ruang ibadah bersama, klinik, kantor pengelola, ruang makan, dapur, ruang laundry, ruang sekuriti, dan lain-lain.
Selain sebagai hunian bagi mahasiswa berprestasi penerima beasiswa, AMN Surabaya juga difungsikan untuk kegiatan pembinaan yang pengelolaannya dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang akan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri, dan Pemprov terkait dalam pengelolaan dan pembinaan yang akan dilakukan di AMN. (red)