Djogja Kreatif (Djoker) Sukses Gelar Anniversary Ke-3 Dengan Tema “Guyub Rukun Lan Migunani”

Tangerang, Poskota.online– Paguyuban Djogja Kreatif (Djoker) sukses memperingati hari jadinya yang ke-3 dengan meriah. Sebuah pergelaran seni dan budaya bertajuk “Guyub Rukun Lan Migunani” mewarnai acara yang diselenggarakan di Istana Manceuri, Cikupa, Tangerang, pada Minggu, 20 Juli 2025.

Acara ini tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, namun juga wujud kepedulian sosial paguyuban Djoker. Dimulai sejak pukul 09.00 WIB, acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh ketua paguyuban. Suasana khidmat menyelimuti awal perhelatan ini.

Harmoni Budaya dan Kepedulian Sosial

Selain menyuguhkan berbagai tampilan budaya khas Yogyakarta, Unyversery Djoker kali ini juga menonjolkan kegiatan santunan anak yatim. “Untuk kegiatan sosial, kami menyantuni sekitar 18 anak yatim tahun ini,” ujar Wasis Karyono selaku Humas Djoker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Adapun, gelaran seni budaya sendiri menampilkan beragam pertunjukan memukau. Mulai dari gedruk, gunungan, jatilan, hingga campursari. “Ini yang akan kami laksanakan,” tambahnya.

Menebar Manfaat dan Kebersamaan

Selain itu, pihak Humas Djoker menjelaskan harapan besar di balik perayaan ini. “Sesuai dengan motto kami, ‘Guyub Rukun Lan Migunani’, kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang lebih kuat di antara anggota.” Jelasnya Wasis Karyono saat ditemui oleh wartawan poskota.online.

Selain itu, ‘migunani’ berarti bermanfaat. “Jadi, paguyuban kami [Djoker] bisa memberikan manfaat, baik untuk internal maupun masyarakat Tangerang secara umum.” Jelasnya.

Meskipun baru berusia tiga tahun, Paguyuban Djoker telah memiliki sekitar 250 anggota terdaftar. Bahkan, jumlahnya bisa lebih banyak jika dihitung bersama keluarga.

Kegiatan seperti ini juga menjadi sarana penting bagi hubungan sosial. Tujuannya adalah menanamkan cinta terhadap kebudayaan Jawa kepada generasi penerus dan menumbuhkan rasa sosial sesama warga keturunan Yogyakarta.

“Tentu saja kami tidak ingin seni budaya Jawa tidak tertanam di anak-anak kami. Oleh karena itu, ini salah satu langkah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan dan rasa sosial,” pungkas Ketua Humas Djoker.