instagram youtube

Endovascular Shooting Organ” Autologus Stem Cell—Harapan Baru Regenerasi Ginjal dan disfungsi Pankreas

Friday, 28 November 2025 - 16:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Agus ujianto

Gagal Ginjal Kronis (GGK) dan Diabetes Melitus (DM) merupakan dua penyakit degeneratif paling menantang di dunia kesehatan modern. Keduanya memiliki prevalensi tinggi, bersifat progresif, dan menjadi penyebab morbiditas serta mortalitas yang signifikan secara global. Pengobatan konvensional selama ini lebih bersifat paliatif—berfokus pada pengendalian gejala dan komplikasi—bukan pada pemulihan kerusakan organ yang mendasar.

Transplantasi organ memang menjadi solusi definitif, tetapi kendala ketersediaan donor, risiko penolakan alogenik, serta kebutuhan terapi imunosupresif jangka panjang membatasi penerapannya. Di tengah kebuntuan ini, muncul pendekatan baru yang berpotensi mengubah paradigma terapi degeneratif: kombinasi Autologus Stem Cell dengan teknik “Endovascular Shooting Organ” (ESO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendekatan ini memberikan harapan regeneratif yang lebih aman, minim risiko, dan bersifat presisi.

1. Autologus Stem Cell: Regenerasi Tanpa Risiko Penolakan

Sel punca autologus adalah sel yang diambil dari tubuh pasien sendiri—biasanya dari sumsum tulang atau jaringan lemak—kemudian diproses dan dikembalikan ke tubuh pasien. Keunggulan utamanya adalah tidak menimbulkan reaksi penolakan (immune rejection) karena sel-sel tersebut identik secara genetik dengan penerima.

Dalam transplantasi konvensional, penolakan imun merupakan tantangan utama. Sistem kekebalan mengenali jaringan donor sebagai benda asing dan menyerangnya, sehingga pasien harus mengonsumsi imunosupresan kuat sepanjang hidup. Imunosupresan menimbulkan berbagai risiko, antara lain:

  • infeksi berulang,

  • kerusakan organ,

  • toksisitas jangka panjang,

  • peningkatan risiko kanker tertentu.

Menggunakan sel autologus memungkinkan terapi regeneratif tanpa seluruh risiko tersebut, membuat pendekatan ini jauh lebih aman untuk jangka panjang.

2. “Endovascular Shooting Organ” (ESO): Presisi Melalui Pembuluh Darah

Endovascular Shooting Organ adalah teknik yang memanfaatkan jalur pembuluh darah untuk menghantarkan sel punca secara langsung ke organ yang mengalami kerusakan. Prosedur ini menggunakan kateter mikro yang dinavigasikan melalui sistem vaskular hingga mencapai arteri yang menyuplai ginjal atau pankreas.

baca juga  TPID Eks Karesidenan Pekalongan Sepakati Strategi 4K untuk Atasi Inflasi

Selanjutnya, sel punca diinjeksikan tepat di titik sirkulasi organ target.

Keunggulan ESO:

  • Presisi Maksimal: Sel punca langsung mencapai area yang memerlukan regenerasi.

  • Minim Invasif: Tanpa operasi terbuka, risiko komplikasi rendah, pemulihan cepat.

  • Optimalisasi Homing: Sel punca lebih mudah bermigrasi ke jaringan rusak.

  • Efisiensi Terapi: Konsentrasi sel di organ target lebih tinggi dibanding metode infus sistemik.

Teknik ini sangat relevan untuk kondisi GGK dan DM yang memerlukan regenerasi spesifik pada jaringan organ.

3. Mekanisme Regenerasi pada Ginjal dan Pankreas

A. Regenerasi pada Gagal Ginjal Kronis

Pada GGK, sel punca—khususnya jenis Mesenchymal Stem Cell (MSC)—memiliki dua mekanisme kerja utama:

  1. Regenerasi Langsung
    Sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel tubulus ginjal dan sel lain yang mengalami kerusakan.

  2. Efek Parakrin
    MSC melepaskan berbagai faktor penyembuhan:

    • antiinflamasi,

    • antifibrotik (menghambat jaringan parut),

    • angiogenik (membangun pembuluh darah baru),

    • faktor pemulihan sel ginjal endogen.

Melalui mekanisme ini, MSC berpotensi memperbaiki fungsi filtrasi ginjal (GFR) dan memperlambat atau menghentikan progresi penyakit.

B. Regenerasi dan Modulasi pada Diabetes Melitus

Pada Diabetes, mekanisme kerja stem cell adalah:

1. Diferensiasi Menjadi Sel Beta

MSC dapat berubah menjadi insulin-producing cells, membantu mengembalikan produksi insulin alami tubuh.

2. Imunomodulasi

Pada DM tipe 1, MSC mampu menekan agresi autoimun terhadap sel beta pankreas—melindungi sel yang masih berfungsi.

3. Mengurangi Resistensi Insulin

Pada DM tipe 2, MSC mampu menekan peradangan kronis sehingga sensitivitas tubuh terhadap insulin meningkat.

Pendekatan ini memberi peluang pemulihan yang tidak hanya memperbaiki gejala, tetapi juga mengatasi akar masalah metabolik.

4. Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meski hasil awal terapi stem cell—terutama dengan metode ESO—sangat menjanjikan, sejumlah aspek masih memerlukan penelitian lebih lanjut melalui uji klinis berskala besar untuk memastikan:

  • keamanan jangka panjang,

  • dosis serta frekuensi pemberian optimal,

  • durasi efektivitas,

  • standar prosedur yang seragam untuk penggunaan klinis.

baca juga  PWI Pusat Periode 2025–2030 Resmi Diumumkan, Akhmad Munir Bentuk Kabinet Persatuan

Regulasi, etika, dan standardisasi praktik menjadi faktor penting sebelum terapi ini dapat diadopsi secara luas.

5. Penutup: Terobosan Menuju Pengobatan yang Bersifat Kuratif

Integrasi teknologi Endovascular Shooting Organ dengan Autologus Stem Cell membuka jalan baru dalam terapi regeneratif ginjal dan pankreas. Pendekatan ini mengatasi hambatan klasik transplantasi organ: penolakan imun dan imunosupresi jangka panjang. Selain itu, metode endovaskular menghadirkan pengantaran sel yang lebih presisi dan minim risiko.

Jika riset klinis besar mendukung keamanannya, terapi ini berpotensi menjadi pilihan kuratif untuk penyakit degeneratif yang selama ini dianggap tak bisa disembuhkan.

Harapan baru ini memberi peluang kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas bagi jutaan penderita GGK dan DM di seluruh dunia.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gerakan Nasional Anti-Adiksi: Membangun Peradaban Sehat melalui Pendidikan, Moral, dan Kolaborasi Lintas Sektor
Pijat Panggilan Semarang 24 Jam: Solusi Tepat Redakan Penat
Sambut Hari Bakti Kemenimipas, Warga Ramai-ramai Periksa Kesehatan Gratis di Lapas Brebes
Transformasi Dokter Menuju Society 5.0 di Era Industri 4.0
Jus Antara Buka Cabang ke-26 di Cirendeu, Dorong Tren Gaya Hidup Sehat
Jus Antara Buka Cabang ke-26 di Cirendeu, Dorong Tren Gaya Hidup Sehat
Pengalaman RSI Sultan Agung Semarang dalam Memenuhi Rasio Keuangan Kritis: Rujukan bagi Rumah Sakit yang Terancam Kolaps
​Perlunya Tarif Jasa Medis Nasional untuk DPJP dalam Dinamisasi Angka Klaim Berdasarkan INA-CBG’s dan DRG
Tag :

Berita Terkait

Sunday, 30 November 2025 - 09:25 WIB

Gerakan Nasional Anti-Adiksi: Membangun Peradaban Sehat melalui Pendidikan, Moral, dan Kolaborasi Lintas Sektor

Friday, 28 November 2025 - 16:21 WIB

Endovascular Shooting Organ” Autologus Stem Cell—Harapan Baru Regenerasi Ginjal dan disfungsi Pankreas

Saturday, 22 November 2025 - 11:15 WIB

Pijat Panggilan Semarang 24 Jam: Solusi Tepat Redakan Penat

Friday, 14 November 2025 - 16:36 WIB

Sambut Hari Bakti Kemenimipas, Warga Ramai-ramai Periksa Kesehatan Gratis di Lapas Brebes

Saturday, 8 November 2025 - 14:24 WIB

Transformasi Dokter Menuju Society 5.0 di Era Industri 4.0

Berita Terbaru

Oplus_131072

Politik

Wako ‘Fun Walk’ Bareng Ribuan ASN Pemkot Pontianak

Sunday, 30 Nov 2025 - 09:51 WIB