Semarang, Poskota.online – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah melaporkan bahwa perekonomian Jawa Tengah tetap tumbuh kuat di tengah kondisi global yang belum menentu. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II 2024 mencapai 4,92% (yoy), meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan Triwulan I 2024 (4,97%; yoy).
“Pertumbuhan tersebut selaras dengan ekonomi wilayah Jawa yang didukung oleh permintaan domestik serta investasi yang masih kuat,” ungkap Rahmat Dwisaputra, Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah. Selasa (10/09/2024).
Lebih lanjut, kata, Rahmat bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah didorong oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang kuat. Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,12% (yoy) seiring momentum HBKN Idul Fitri, Idul Adha, dan libur panjang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Kinerja konsumsi ini tercermin dalam peningkatan Indeks Penjualan Ritel dan Indeks Keyakinan Konsumen yang masih optimis. Konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sebesar 7,67% (yoy) didorong oleh kenaikan belanja pegawai, terutama pencairan THR dan gaji ke-13.
Disamping itu, Rahmat, menyebut, Investasi juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Pertumbuhan investasi yang tinggi sejalan dengan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) dan swasta yang masih berlangsung, seperti Bendungan Jlantah, Jalan Tol Jogja-Bawen, dan pengembangan fase 2 Kawasan Industri Terpadu Batang.
“Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan solid. Sebagai contoh, BI Jawa Tengah mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui Festival Ekonomi Syariah Kawasan Jawa 2024, dan mendorong digitalisasi pembayaran melalui program parQRIS,” terang Rahmat.
Salah satu contoh konkretnya adalah dukungan terhadap Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Jawa 2024 di Surabaya, yang akan digelar pada 13 s.d. 15 September 2024.
“BI Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam kompetisi designer IN2MF (Indonesia International Modest Fashion Festival), IN2HCC (Indonesia International Halal Chef Competition), serta kompetisi lembaga ZISWAF dan pondok pesantren unggulan,” ungkapnya.
Maka dalam upaya mendorong digitalisasi transaksi dan meningkatkan efisiensi layanan publik, Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang meluncurkan program parQRIS.
Rahmat, mengungkapkan, program ini memberikan insentif potongan biaya parkir bagi pengguna QRIS, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengurangi biaya cash handling, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas transaksi pemerintah daerah.
“Seiring dengan kinerja ekonomi nasional, ekonomi Jawa Tengah di tahun 2024 diproyeksikan tetap kuat, didorong oleh permintaan domestik yang kuat. Konsumsi rumah tangga dan investasi diprediksi akan menjadi pendorong utama, didukung oleh kenaikan gaji ASN dan UMP 2024, stimulus fiskal dan makroprudensial yang berlanjut, serta percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di tahun 2024.” tandas Rahmat.
Terakhir, Rahmat, menyatakan bahwa kenaikan gaji ASN dan UMP 2024, stimulus fiskal dan makroprudensial yang berlanjut, serta percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di tahun 2024 akan meningkatkan daya beli masyarakat, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.






