instagram youtube

Jolly Craft: UMKM Anyaman Plastik daur ulang yang Terus Melaju

Friday, 17 October 2025 - 15:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangerang Selatan, 17 Oktober 2025 – Di tengah tekanan ekonomi dan persaingan pasar kreatif, Jolly Craft muncul sebagai salah satu UMKM yang berhasil meneguhkan eksistensinya lewat inovasi dan ketekunan. Bermula sebagai usaha kerajinan sederhana, kini produknya sudah menembus pasar lokal dan nasional.

Awal dan Filosofi Usaha

Jolly Craft didirikan pada tahun 2017 di Tangerang Selatan oleh pasangan suami istri, Ibu Yuliani dan suaminya, dengan melibatkan adik suami sebagai bagian tim inti. Usaha ini berfokus pada produksi tas dan kerajinan anyaman dari plastik daur ulang, dibuat 100 % handmade oleh para pengrajin lokal — mayoritas ibu rumah tangga. Filosofi mereka: “recycle is my way”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awalnya mereka tidak merancang skema produksi besar; sebagian besar proses adalah learning by doing, mencari pasar dari mulut ke mulut, dan bereksperimen dengan motif dan bahan. Produksi sempat lumpuh saat pandemi COVID-19 melanda, akibat pengurangan permintaan, kendala logistik, hingga kesulitan modal.

Tahap Kebangkitan dan Dukungan Institusional

Pada masa-masa sulit, Jolly Craft tak menyerah. Mereka beradaptasi dengan menjual langsung via marketplace, memperkuat kehadiran digital, dan merambah partisipasi dalam bazar-bazar. Di akhir 2021, usaha ini terpilih menjadi UMKM binaan Bank Indonesia Banten. Salah satu momentum positif: produk Jolly Craft berhasil sold out dalam waktu 3 hari di event yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Selain itu, mereka sempat bekerja sama dengan instansi pemerintah dan lembaga pemasyarakatan untuk memberikan pelatihan menganyam bagi warga binaan.

Prestasi Pasar dan Tantangan Kini

Salah satu prestasi nyata adalah ketika produk Jolly Craft berhasil masuk ke gerai Uniqlo Living World Alam Sutera lewat ruang khusus “Tangerang Selatan Neighborhood” bersama lima UMKM Tangsel lainnya. Hal ini menunjukkan kenaikan kelas produksi dan daya saing brand lokal Jolly Craft.

baca juga  Sadis!! PT.cahaya elang mas memberikan upah murah dan semaunya.

Dari sisi produk, Jolly Craft menawarkan variasi seperti tas anyaman, tas laptop, keranjang piknik, dan aneka box. Harga produk berkisar antara Rp 12.000 sampai Rp 150.000. Lokasi produksi tersebar antara area rumah tangga di desa dan basis produksi di Tangerang Selatan.

Namun tantangan tak hilang. Beberapa di antaranya:

Skala produksi: kapasitas masih terbatas untuk memenuhi lonjakan permintaan skala besar.

Standar kualitas konsisten: menjaga kualitas handmade agar tetap layak pasar modern.

Logistik & distribusi: pengiriman ke luar kota dan internasional sering menghadapi biaya tinggi dan prosedur ekspor yang rumit.

Modal kerja dan akses pembiayaan: sebagai bisnis kecil, akses ke kredit formal dengan bunga bersaing masih menjadi hambatan.

Harapan dan Langkah Ke Depan

Pemilik Jolly Craft, Yuliani berharap, “Agar skala usaha bisa diperbesar tanpa kehilangan karakter kerajinan tangan. Rencana ekspansi pasar internasional terus digagas. Selain itu, bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja di komunitas sekitar, bermanfaat terus bagi yg terlibat didalamnya dan mendorong kepedulian terhadap lingkungan melalui produk daur ulang” harapnya.

Dukungan dari pemerintah daerah, instansi ekonomi kreatif, lembaga pembiayaan, serta akses pelatihan dan pemasaran digital akan menjadi kunci agar Jolly Craft dan UMKM sejenis bisa “naik kelas” secara berkelanjutan. (Wirawan)

Facebook Comments Box

Penulis : Wirawan

Sumber Berita : Ibu Yuliani (owner, Jolly Craft)

Berita Terkait

Direktur PT. Josea Trisha Semesta, Sendy Bayu Setiyazi dilaporkan ke polisi Terkait Dugaan Penipuan 
Longsor Besar Terjang Dusun Situkung Pandanarum, 1 Warga Meninggal, 2 Masih Terjebak
Ratusan Peserta Fun Walk Meriahkan Brebes Government Autoshow 2025
Terkait Pengeroyokan Aktivis Di Sopo Sanggar, Ketua LSBSN akan pertanyakan perizinannya ke Pemkab Tangerang
Kebijakan Pro Rakyat Wali Kota Edi Hapus Denda dan Sanksi Pajak Daerah Hingga 30 November 2025
Tanggap Bencana, Berikan Bantuan dan Layanan Kesehatan Gratis di Desa Maribaya
Petani di Buayan Tewas Tertemper KA Argo Semeru di Lintasan Tanpa Palang
Tanah Longsor Timpa Rumah Warga Padureso, Tidak Ada Korban Jiwa Namun Sempat Membuat Panik

Berita Terkait

Sunday, 16 November 2025 - 23:43 WIB

Direktur PT. Josea Trisha Semesta, Sendy Bayu Setiyazi dilaporkan ke polisi Terkait Dugaan Penipuan 

Sunday, 16 November 2025 - 20:37 WIB

Longsor Besar Terjang Dusun Situkung Pandanarum, 1 Warga Meninggal, 2 Masih Terjebak

Sunday, 16 November 2025 - 17:44 WIB

Ratusan Peserta Fun Walk Meriahkan Brebes Government Autoshow 2025

Sunday, 16 November 2025 - 16:19 WIB

Terkait Pengeroyokan Aktivis Di Sopo Sanggar, Ketua LSBSN akan pertanyakan perizinannya ke Pemkab Tangerang

Sunday, 16 November 2025 - 12:47 WIB

Kebijakan Pro Rakyat Wali Kota Edi Hapus Denda dan Sanksi Pajak Daerah Hingga 30 November 2025

Berita Terbaru