Kemenperin Tempa Pelaku IKM Alas Kaki Semakin Berinovasi

Selasa, 30 April 2024 - 10:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Poskota.Online – Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain bagus sehingga mampu bersaing dengan produk impor.

“Pertumbuhan industri ini tentunya perlu terus didorong di berbagai wilayah di Indonesia. Apalagi, industri kecil dan menengah (IKM) sektor alas kaki punya potensi pasar dalam dan luar negeri yang sangat besar,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (30/4).

Dirjen IKMA menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk berperan pada penguatan ekosistem industri alas kaki melalui pengembangan kreativitas dan kemitraan, salah satunya melalui melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di bawah Direktorat Jenderal IKMA. “Oleh karena itu, perlu langkah sinergi di antara para pemangku kepentingan sehingga dampak positif yang akan dirasakan semakin tersebar dan meluas,” tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guna memacu pengembangan IKM alas kaki sekaligus mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia Tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), BPIPI telah sukses menyelanggarakan pendampingan teknologi bagi IKM alas kaki yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2024 di Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan pendampingan ini diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan para IKM dari berbagai wilayah di Provinsi NTB seperti Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.

Reni mengungkapkan, pendampingan tahun ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kebutuhan IKM yang dilakukan oleh BPIPI pada tahun 2023. “Penilaian kebutuhan tersebut dilakukan kepada beberapa IKM binaan untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan tujuan materi yang diberikan saat pendampingan sesuai dengan kebutuhan para IKM, serta disesuaikan dengan perkembangan komoditas sektor industri alas kaki,” paparnya.

baca juga  Sempat Buron, Pengusaha Tambang Ilegal Ahkirnya Dibekuk Satreskrim Polres Serang

Reni juga menyampaikan bahwa program pendampingan yang dilakukan membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTB sebagai pendamping daerah yang memahami kondisi, kebutuhan, serta potensi yang ada di daerahnya. Pengembangan yang dilakukan juga membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemilik jenama, desainer, akademisi, marketplace hingga peran sektor industri pariwisata di NTB sebagai salah satu destinasi wisatawan lokal dan mancanegara.

“Saya berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dengan BPIPI akan memberikan dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat industri setempat khususnya melalui komoditas industri alas kaki yang potensi pasarnya sangat besar, dan NTB dapat menghasilkan IKM alas kaki yang memiliki kualitas brand dan desain yang mampu bersaing,” jelasnya.

Berdasarkan data World Footwear, Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 702 juta pasang produk alas kaki pada tahun 2022 atau berkontribusi 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki dunia.

“Kami optimistis pelaku IKM alas kaki nasional dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar tersebut dengan terus menempa diri dalam mengembangkan bisnis yang penuh inovasi dan berkelanjutan,” ujar Reni.

Pada kegiatan pendampingan di Lombok Timur, Kepala BPIPI Syukur Idayati memberikan materi kepada para peserta, terkait teknik desain pola, pemotongan, penjahitan, assembling dan finisihing. “Tentunya materi tersebut memiliki materi turunan yang lebih komprehensif dan mampu dipraktikkan oleh para pelaku IKM agar dapat melakukan pengembangan produk dengan baik dan sesuai dengan perkembangan tren pasar,” tuturnya.

Ke depannya, diharapkan BPIPI dapat berperan sebagai fasilitator kepada para komunitas kreatif lokal dengan berbagai program penguatan wirausaha industri bagi komoditas alas kaki. “Melalui kolaborasi-kolaborasi baru tersebut akan dapat mewujudkan ekosistem industri alas kaki yang mandiri dan lebih kuat,” pungkas Ida.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Proses Hukum Penjual Obat Terlarang yang Diamankan Warga Karangreja
Penemuan Granat Nanas Oleh Warga Mrebet
Polisi Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Desa Teluk Geruguk Kapuas Hulu
Livin’ Mandiri Atasi Electric PLN 3-1
Wakil Menteri Tenaga Kerja ( Wamenaker ) RI Sikapi Tegas Tindakan Percaloan
Kak Seto Apresiasi Aiptu Adi, Polisi Blora yang Menginspirasi Lewat Pendidikan
Wakapolda Kalbar Kunjungi Polres Bengkayang, Tinjau Program Ketahanan Pangan
Datangi Kejari, LSH Brebes Desak Usut Dugaan Klaim BPJS Fiktif

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:42 WIB

Proses Hukum Penjual Obat Terlarang yang Diamankan Warga Karangreja

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:27 WIB

Penemuan Granat Nanas Oleh Warga Mrebet

Sabtu, 8 Februari 2025 - 06:14 WIB

Polisi Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Desa Teluk Geruguk Kapuas Hulu

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:52 WIB

Livin’ Mandiri Atasi Electric PLN 3-1

Jumat, 7 Februari 2025 - 17:09 WIB

Kak Seto Apresiasi Aiptu Adi, Polisi Blora yang Menginspirasi Lewat Pendidikan

Berita Terbaru

Berita

Penemuan Granat Nanas Oleh Warga Mrebet

Sabtu, 8 Feb 2025 - 12:27 WIB

Berita

Livin’ Mandiri Atasi Electric PLN 3-1

Jumat, 7 Feb 2025 - 21:52 WIB