instagram youtube

Kostum Ikonik Pontianak Tampil Memukau Penonton Karnaval Budaya di Surabaya

Saturday, 10 May 2025 - 12:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA Poskota.Online~Kota Pontianak sukses memukau para penonton Karnaval Budaya rangkaian dari Munas VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya. Dengan mengusung tema Tugu Khatulistiwa, Sungai Kapuas, Meriam Karbit dan Aloe Vera (lidah buaya), para model mengenakan kostum yang dirancang menyesuaikan tema yang menjadi unggulan Kota Pontianak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono beserta istri, Yanieta Arbiastutie, bersama rombongan Pemerintah Kota Pontianak berparade dari Jalan Tunjungan, tepatnya di pertigaan Genteng hingga finish di Balai Pemuda Jalan Gubernur Suryo Surabaya.

Karnaval yang bertajuk Light Culture Parade menampilkan karnaval budaya yang menunjukkan kekhasan masing-masing daerah. Dalam karnaval tersebut, ditampilkan berbagai unsur etnik, kebudayaan Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa yang mencerminkan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak.

“Alhamdulillah, Kota Pontianak malam hari ini telah sukses menampilkan budaya khas daerah kita. Hal ini menggambarkan keragaman Kota Pontianak untuk Indonesia. Kita berpartisipasi dalam karnaval budaya dan akan terus menggali potensi budaya daerah,” ungkap Wali Kota Edi usai mengikuti Karnaval Budaya, Jumat (9/5/2025) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karnaval budaya yang digelar dalam rangkaian pertemuan pemerintah kota se-Indonesia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal. Berbagai kelompok masyarakat berpartisipasi menampilkan kesenian tradisional yang mencerminkan identitas Kota Pontianak.

“Kita ingin menunjukkan bahwa Pontianak memiliki keragaman budaya yang sangat kaya dan patut untuk dibanggakan,” ujarnya.

Menurut Edi, karnaval ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keunikan dan budaya khas Kota Pontianak kepada wisatawan dan masyarakat luas di Indonesia. Pemerintah Kota Pontianak memiliki komitmen kuat untuk terus melestarikan budaya lokal. Melalui berbagai program dan kegiatan, pemerintah kota berupaya untuk memberikan ruang ekspresi bagi seniman dan pelaku budaya.

baca juga  Perkembangan Perkara Kapal MT Arman 114, JAM-Pidum Prof. Dr. Asep Nana Mulyana Terima Kembali Audiensi Duta Besar Republik Islam Iran Yang Mulia Mohammad Boroujerdi

“Kita akan terus mendukung para pelaku budaya dan seniman lokal sebab ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Kota Pontianak,” sebutnya.

Sementara itu, Vista, warga Surabaya yang menyaksikan Karnaval Budaya, mengungkapkan kekagumannya terhadap penampilan budaya dari berbagai daerah lewat Karnaval Budaya. Perempuan berusia 27 tahun ini juga terkesan dengan kostum yang ditampilkan dalam karnaval di sepanjang jalan.

“Setelah melihat penampilan peserta dari Kota Pontianak, menurut saya keren. Apalagi kan dari jauh ya, dari Pontianak sampai ke Surabaya. Ini sesuatu hal yang patut diapresiasi buat kita dari Surabaya yang sebelumnya mungkin belum pernah ke sana (Pontianak),” ucapnya.

Vista menambahkan bahwa kehadiran kepala daerah dalam acara tersebut menjadi nilai tambah bagi warga Surabaya. Baginya hal itu merupakan sebuah kebanggaan buat warga Surabaya bisa bertemu dan bertatap langsung dengan wali kota dari berbagai kota di Indonesia. Dia berharap event serupa dapat diselenggarakan lebih sering di masa mendatang.

“Semuanya ini mengena di hati. Semoga saja sering terjadi ataupun sering ada acara seperti ini agar kita bisa mengenal Indonesia dari dekat,” tuturnya.

Resta Farha (18), model kostum Aloe Vera menyebut, latar belakang dipilihnya kostum ini karena tumbuhan kaya manfaat ini merupakan produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Keunikan pemanfaatan Aloe Vera di Pontianak inilah yang mendorong Resta untuk mengangkat tema tersebut. Kostum yang dikenakannya menampilkan detail-detail yang terinspirasi dari bentuk dan warna khas tanaman Aloe Vera, yakni warna hijau.

“Jadi ini adalah kostum Aloe Vera. Kenapa kami memilih Aloe Vera? Karena di Pontianak itu memang budidayanya Aloe Vera yang paling besar,” terangnya.

baca juga  Presiden Jokowi Gelar Buka Puasa Bersama Kabinet Indonesia Maju, Menag: Kebersamaan itu Penting

Menurut Resta, tanaman Aloe Vera di Pontianak memiliki ukuran yang luar biasa besar. Bahkan ada yang ukuran pelepahnya mencapai satu meter. Aloe Vera tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman.

“Kalau di Pontianak, banyak sekali manfaatnya, bisa jadikan minuman siap saji seperti jus. Terus juga jadikan coklat, jadikan kerupuk, bahkan dijadikan teh,” pungkasnya.
Hasnan Sutanto

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pertamina Dukung Lahirnya Pembalap Muda, Siap Gelar Mandalika Racing Series 2026
Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah
Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025
Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra
Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show
Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati
Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan
Polantas Brebes Sapa Pemohon Samsat, Tingkatkan Pelayanan dan Edukasi Tertib Lalu Lintas

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Thursday, 6 November 2025 - 11:58 WIB

Pertamina Dukung Lahirnya Pembalap Muda, Siap Gelar Mandalika Racing Series 2026

Thursday, 6 November 2025 - 09:32 WIB

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah

Thursday, 6 November 2025 - 09:30 WIB

Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025

Thursday, 6 November 2025 - 09:27 WIB

Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra

Wednesday, 5 November 2025 - 21:08 WIB

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show

Berita Terbaru