instagram youtube

Lanjutkan Survei Kesiapan Operasi Ketupat 2024, Kakorlantas Cek Jalur Tol Semarang-Surabaya

Wednesday, 28 February 2024 - 02:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jawa Timur, Poskota.Online – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan melanjutkan survei Jalur Tol Semarang – Surabaya Jawa Timur Dalam Rangka Kesiapan Pelaksanaan Ops Ketupat 2024.

Meninjau Rest Area KM 575 A Ngawi, Kakorlantas Polri mendapat paparan dari Kasatlantas Polres Ngawi AKP M Sapari.

“Sekarang kita ada di KM 575 jalur Ngawi-Surabaya tadi perjalanan Semarang sampai Ngawi kurang lebih 2 jam ini merupakan titik lelah bagi para pemudik dari Jakarta-Semarang, maupum Semarang-Surabaya,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah meninjau Rest Area KM 575 A, Kakorlantas bersama jajaran melanjutkan menuju Kantor Jasa Marga Exit Tol Satelit Surabaya, yang kemudian mendapat paparan kesiapan pengamanan Ops Ketupat 2024 dari Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin.

“Hari kedua kami bersama stakeholder ke Surabaya kami dapat memetakan, informasi dari kewilayahan untuk kesiapan jalur terutama jalan baik itu tol, arteri maupun ke jalur wisata sudah siap untuk melayani masyarakat yang akan melaksanakan mudik maupun balik dan berwisata ke tempat tujuan wisata,” kata Irjen Pol Aan di Kantor Jasa Marga Exit Tol Satelit Surabaya.

Terdapat perbaikan di jalan tol, arteri maupun jalur wisata, namun pihak PUPR akan menyelesaikan H-10 sebelum idul fitri.

“Komitmen Bina Marga dari PUPR itu akan diselesaikan paling lambat H-10 sebelum hari H Idul Fitri apabila belum selesai sampai waktunya nanti itupun akan dihentikan sementara untuk pekerjaan proyek tersebut,” tambahnya.

Beberapa trouble spot juga menjadi perhatian, terutama untuk jalan tol ada rest area dimana rest area menjadi titik krusial pada saat volume arus lalu lintas meningkat.

“Pada puncak mudik maupun balik ini menjadi titik perlambatan prediksi kita, namun kita sudah berkomitmen dengan para pengelola rest area maupun pengelola jalan tol akan intervensi untuk mengelola terutama mengatur yang traffic masuk dan keluar termasuk mengatur lamanya istirahat,” tegas Irjen Pol Aan.

baca juga  Pangdam XII/Tpr Hadiri Akselerasi Ekspor 2025 oleh BKHIT di Pelabuhan Dwikora

Mendukung kelancaran arus lalu lintas, Irjen Pol Aan juga akan menambah ruas jalan, melakukan intervensi, melakukan contraflow sampai pada One way pada saat puncak arus.

“Disamping trouble spot tadi kita juga sudah mengintervarisir daerah rawan kecelakaan di tol maupun arteri, sehingga perjalanan mudik balik dari kami menyiapkan dan melayani masyarakat,” sambungnya.

Pembatasan kendaraan juga akan dilakukan pada puncak arus mudik maupun balik, dengan membuat surat keputusan bersama terkait pengelolaan lalu lintas selama arus mudik dan balik tahun 2024.

“Kemudian yang terakhir melihat simulasi yang sudah kita lakukan yang mengharuskan kita melakukan intervensi terhadap pengelolaan arus lalu lintas di tol terutama kita akan melakukan pembatasan kendaraan tertentu untuk tidak melintasan pada tanggal-tanggal puncak arus,” ungkapnya.

Ia mengimbau, agar masyarakat yang melakukan perjalanan untuk mempersiapkan kendaraan dan kesehatan yang prima agar bisa menikmati mudik lebaran tahun 2024.

“Kepada masyarakat untuk mempersiapkan kendaraan yang prima, di samping kesehatan artinya kesehatan kita juga harus prima sehingga kita bisa menikmati arus mudik maupun arus balik di Lebaran tahun 2024 ini,” tutup Irjen Pol Aan.

Sebelumnya Kakorlantas bersama jajaran telah meninjau jalur tol Jakarta – Semarang Jawa Tengah.

Turut hadir, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Direktur Utama PT. Jasa Raharja Rivan A Purwantono, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi, Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani, dan PJU Korlantas Polri.

Andien..05

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show
Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati
Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan
Bareskrim Polri Ungkap 332 Anak Terlibat Kerusuhan Agustus, Mayoritas Hanya Ikut-ikutan
Bareskrim Tetapkan Tersangka Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Nilai Transaksi Capai Rp 3 Triliun
Kapolsek Dramaga Hadiri Apel Upacara Gabungan Forkompicam Juga Ka Desa Cikarawang Di Kantor Desa Depan SDN Cikarawang Kec Dramaga, Sampaikan Edukasi Serta Himbauan Jaga Kondusifitas Wilkum Polsek Dramaga
Diduga SDN Cibinong 03, Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor: Melakukan Pungutan Liar (Pungli) Lewat Komite Sekolah
BAZNAS Kota Tangerang Gelar Sosialisasi Pengelolaan ZIS bagi UPZ Masjid dan Musholla

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Wednesday, 5 November 2025 - 21:08 WIB

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show

Wednesday, 5 November 2025 - 16:47 WIB

Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati

Wednesday, 5 November 2025 - 13:07 WIB

Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan

Wednesday, 5 November 2025 - 07:18 WIB

Bareskrim Polri Ungkap 332 Anak Terlibat Kerusuhan Agustus, Mayoritas Hanya Ikut-ikutan

Wednesday, 5 November 2025 - 07:15 WIB

Bareskrim Tetapkan Tersangka Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Nilai Transaksi Capai Rp 3 Triliun

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Thursday, 6 Nov 2025 - 09:24 WIB