Brebes – Poskota.online – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, mengambil langkah inovatif dengan menambah baglog jamur untuk dibudidayakan, Rabu (04/12). Baglog adalah wadah tanam untuk menaruh bibit jamur. Baglog juga disebut dengan kantong serbuk kayu berbentuk silinder. Selain serbuk kayu, umumnya baglog berisi bahan-bahan seperti dedak, dolomit, dan tepung jagung atau sumber nutrisi lainnya sebagai nutrisi bagi jamur tumbuh subur.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga sebagai bagian dari program pembinaan bagi warga binaan. Dengan memanfaatkan potensi yang ada, Lapas Kelas IIB Brebes berkomitmen untuk berkontribusi pada ketahanan pangan di Indonesia sesuai dengan asta cita Presiden Republik Indonesia, serta yang semakin penting di tengah tantangan global yang dihadapi saat ini.
Budidaya jamur merupakan salah satu solusi yang efisien dan berkelanjutan untuk meningkatkan pasokan pangan. Jamur memiliki kandungan gizi yang tinggi dan dapat tumbuh dengan cepat dalam kondisi yang relatif sederhana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kalapas Kelas IIB Brebes, Isnawan mengatakan bahwa hasil karya produk Warga Binaan Lapas sudah mulai dikenal masyarakat. Ini merupakan hasil dari program Kemandirian Warga Binaan yang berjalan dengan baik karena dilakukan kontrol dan monitoring secara tepat.
“Dengan membuat baglog jamur, Lapas Kelas IIB Brebes tidak hanya berinvestasi pada sumber pangan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk belajar keterampilan baru yang dapat bermanfaat setelah mereka keluar dari lembaga pemasyarakatan,” Ujar Isnawan.
Baglog yang dibuat Warga Binaan di unit Bimker Jamur selain untuk kebutuhan produksi Jamur di dalam Bimker, juga dipasarkan. Sebagai informasi, Jamur dari Bimker ini juga telah menjadi salah satu produk unggulan Lapas Kelas IIB Brebes. Wadah tumbuhnya Jamur yakni Baglog ini juga diminati pihak lain yang ingin melakukan budidaya Jamur.
