BANJARNEGARA — Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah Kabupaten Banjarnegara. Hujan deras dengan intensitas tinggi selama hampir tiga jam pada Minggu (16/11/2025) menyebabkan tebing hutan pinus di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, runtuh dan menimpa pemukiman warga.
Longsoran dengan diameter sekitar 100 x 100 meter tersebut menerjang rumah-rumah di RT 01 sampai RT 04 RW 03, mengakibatkan korban jiwa dan membuat ratusan warga harus mengungsi.
Satu Korban Meninggal, Dua Orang Masih Terjebak
BPBD Banjarnegara melaporkan bahwa satu warga bernama Klewih (40) ditemukan meninggal dunia sekitar satu kilometer dari lokasi longsoran. Selain itu, dua warga mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke RSUD BNA serta Puskesmas Pandanarum.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga laporan ini diterbitkan, dua warga lainnya masih terjebak di lokasi dan proses evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan menggunakan alat manual karena kondisi medan yang sulit.
Ratusan Warga Mengungsi
Sedikitnya 480 jiwa dari 180 KK harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi di pos darurat yang didirikan di Kantor Kecamatan Pandanarum. Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan logistik dan perlengkapan dasar.
“Kami telah mendirikan pos lapangan, tenda pengungsian, serta dapur umum. Evakuasi dan pendataan masih terus berlangsung,” ujar tim BPBD dalam laporan resmi.
Kebutuhan Mendesak Pengungsi
Sejumlah kebutuhan mendesak yang diprioritaskan untuk para pengungsi antara lain:
-
Logistik permakanan
-
Air mineral
-
Matras dan selimut
-
Hygiene kit & family kit
-
ATK, laptop, printer, serta banner untuk posko
-
Tenda tambahan bagi keluarga yang terdampak
BPBD Lakukan Assessment dan Koordinasi
BPBD Banjarnegara bersama aparat desa, kecamatan, TNI–Polri, serta relawan telah melakukan assessment awal, evakuasi, dan penanganan darurat sejak kejadian pertama dilaporkan. Petugas masih berjibaku di lapangan untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsoran, dan memastikan jalur akses aman.






