instagram youtube

Masyarakat Mengeluh Aksi Brutal Geng Motor di Pemalang Menelan Korban Pelajar SMP 

Tuesday, 4 November 2025 - 09:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemalang – Jawa Tengah  Spontan saja menjadi trending topic public di  Pemalang tentang adanya kejadian  Aksi Brutal Geng Motor Menelan Korban Pelajar SMP,
Tentu saja ini menuai perhatian masyarakat me jadi geram dan tuntut tindakan nyata dari Aparat Penegak Hukum ( APH )  dan Pemerintah Daerah ( Pemda )  Kabupaten Pemalang untuk memberantas aksi kriminalitas jalanan yang semakin meresahkan
Sebuah daerah yang selama ini dikenal dengan keramahan penduduknya, keindahan alamnya, serta ketenangan dan kedamaiannya, baru – baru ( beberapa hari lalu ) i menghadapi kenyataan pahit dengan maraknya aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok geng motor. Insiden terbaru menimpa seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang menjadi korban pembacokan brutal di Jalan Danasari.
Sebuah ruas jalan yang menghubungkan pusat kota dengan Terminal Induk Pemalang, yang merupakan salah satu jalur utama yang sering dilalui oleh masyarakat. Peristiwa tragis yang terjadi pada Senin, 3 November 2025, sekitar pukul 18.00 WIB , tidak hanya menimbulkan luka fisik bagi korban, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh masyarakat Pemalang.
Serta mengancam rasa aman dan nyaman yang selama ini mereka rasakan.
Korban diketahui berinisial DLR, seorang siswa kelas 9 yang tengah menempuh pendidikan di SMP PGRI 3 Taman, sebuah sekolah yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian, dan dikenal sebagai salah satu sekolah yang memiliki reputasi baik di Kabupaten Pemalang. DLR dikenal oleh teman-temannya sebagai sosok yang ceria, ramah, dan mudah bergaul.
Ia juga dikenal sebagai siswa yang berprestasi di sekolah, serta aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Namun, di balik semua itu, DLR harus menjadi korban keganasan kelompok geng motor yang semakin meresahkan masyarakat Pemalang, dan merenggut masa depannya yang cerah.
Menurut keterangan yang berhasil dikumpulkan dari seorang teman korban yang menjadi saksi mata, DLR saat itu sedang berboncengan mengendarai sepeda motor di Jalan Danasari. Mereka berencana untuk pergi ke sebuah warung makan yang terletak tidak jauh dari rumah korban, untuk membeli makanan ringan dan minuman setelah seharian belajar di sekolah. Namun, takdir berkata lain, di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh sekelompok pengendara motor yang jumlahnya diperkirakan mencapai belasan orang, dan diduga kuat merupakan anggota geng motor yang sering melakukan aksi kriminalitas di wilayah Pemalang.
Para pelaku yang diduga kuat merupakan anggota geng motor tersebut, langsung melakukan penyerangan terhadap DLR dan temannya. Tanpa memberikan kesempatan untuk membela diri, para pelaku dengan beringas mengayunkan senjata tajam ke arah korban. Akibat serangan yang mendadak dan membabi buta tersebut,
DLR mengalami luka-luka serius di beberapa bagian tubuhnya, termasuk luka bacok yang cukup dalam di bagian lengan dan punggung. Sementara temannya, meskipun tidak mengalami luka fisik, mengalami trauma psikologis yang mendalam akibat menyaksikan peristiwa mengerikan tersebut, dan hingga saat ini masih belum berani keluar rumah karena merasa takut dan khawatir.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong segera berdatangan ke lokasi kejadian dan memberikan pertolongan pertama kepada DLR. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil patroli polisi yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Sesampainya di rumah sakit, DLR langsung mendapatkan penanganan medis intensif dari tim dokter dan perawat yang профессионал. Namun, hingga saat ini, kondisi DLR masih belum stabil dan membutuhkan perawatan yang lebih intensif, serta dukungan moral dari keluarga dan teman-temannya.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kejadian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti yang ada, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian. Beberapa saksi mata juga dimintai keterangan untuk membantu mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik aksi keji tersebut. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil menangkap satu pun pelaku yang terlibat dalam aksi pembacokan tersebut, dan masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Insiden tragis ini tidak hanya menyisakan duka dan keprihatinan, tetapi juga memicu gelombang kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat Pemalang. Berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis sosial, hingga organisasi kepemudaan, mengecam keras aksi kebrutalan yang dilakukan oleh kelompok geng motor tersebut. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum (APH) bertindak cepat, tegas, dan profesional dalam menangani kasus ini, serta memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku, agar memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.
Ormas 234 Solidarity Community (SC) Pemalang, sebagai salah satu organisasi masyarakat yang aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, turut angkat bicara terkait insiden ini. Ketua Ormas 234 SC Pemalang, Yogo Darminto SH, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian yang menimpa DLR. Ia juga mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh kelompok geng motor tersebut, yang dinilai telah merusak kedamaian dan ketertiban di Kabupaten Pemalang, serta menciptakan rasa takut dan tidak aman di kalangan masyarakat, dan mengancam masa depan generasi muda Pemalang.
“Kami sangat berduka atas kejadian yang menimpa saudara kita, DLR. Kami mengutuk keras tindakan keji yang dilakukan oleh kelompok geng motor tersebut. Mereka telah merusak kedamaian dan ketertiban di Kabupaten Pemalang, serta menciptakan rasa takut dan tidak aman di kalangan masyarakat Kabupaten Pemalang.
Penulis : Ramsus
Facebook Comments Box
baca juga  Kabid Humas Ingatkan Polri dan ASN Wajib Emban Fungsi Kehumasan

Berita Terkait

Polantas Brebes Sapa Petugas Tol, Jaga Sinergi Menjelang Libur Nataru
Tim Ombudsman RI Kunjungi Pemalang ” Perbaiki Layanan Publik “
Anom.Widiyantioro Bupati Pemalang Pimpin Apel Pagi, Sekaligus Serahkan 2 Penghargaan
Kemelut Rawah Eceng Gondok di Blok Bucu Desa Karangasem, Menuai Protes Warga
Gandeng PGRI, Satlantas Brebes Sinergi Edukasi Siswa Tertib Berlalulintas
“NovembeRock” Banjarnegara: Ajang Silaturahmi Musisi dan Kebangkitan Musik Rock Lokal
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Resmikan Festival Mangga Pemalang 2025 di Desa Penggarit
Pamor Wicaksono Pimpin Dewan Kesenian Brebes 2025–2030, Tegaskan Visi Penguatan Seni hingga ke Desa

Berita Terkait

Tuesday, 4 November 2025 - 09:28 WIB

Masyarakat Mengeluh Aksi Brutal Geng Motor di Pemalang Menelan Korban Pelajar SMP 

Tuesday, 4 November 2025 - 09:06 WIB

Polantas Brebes Sapa Petugas Tol, Jaga Sinergi Menjelang Libur Nataru

Tuesday, 4 November 2025 - 05:55 WIB

Tim Ombudsman RI Kunjungi Pemalang ” Perbaiki Layanan Publik “

Tuesday, 4 November 2025 - 05:53 WIB

Anom.Widiyantioro Bupati Pemalang Pimpin Apel Pagi, Sekaligus Serahkan 2 Penghargaan

Monday, 3 November 2025 - 18:15 WIB

Kemelut Rawah Eceng Gondok di Blok Bucu Desa Karangasem, Menuai Protes Warga

Berita Terbaru