Mempawah Poskota Online – Wakil Bupati Mempawah, Juli, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi 2025 di Balairung Setia, Kantor Bupati Mempawah, Jumat (12/12/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan itu, Juli menyampaikan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG Kalimantan Barat, puncak musim hujan di Kabupaten Mempawah diprediksi terjadi pada November hingga Desember 2025, dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kondisi tersebut diperkirakan ikut memicu peningkatan gelombang laut, angin kencang, hingga risiko abrasi di kawasan pesisir.
“Mengingat Mempawah berada di wilayah pesisir, kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk di penghujung tahun harus kita tingkatkan. Salah satunya melalui penetapan status siaga darurat penanggulangan cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi,” tegas Juli.
Ia menjelaskan, status siaga darurat diperlukan untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dapat berjalan maksimal dan koordinasi antar-instansi berlangsung lebih cepat ketika bencana terjadi.
Dalam arahannya, Juli juga meminta percepatan pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) guna memantau kondisi alam dan aktivitas potensi bencana berisiko tinggi, termasuk pengumpulan informasi kebencanaan pada tahap prabencana, tanggap darurat, hingga pascabencana.
Langkah mitigasi lainnya, ujar Juli, meliputi pembentukan posko gabungan, persiapan sarana dan prasarana, serta penempatan personel di titik-titik rawan. Ia juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga ketahanan sosial masyarakat.
“Saya berharap forum ini dapat menyamakan langkah dan persepsi, sekaligus menghasilkan rekomendasi penetapan status keadaan darurat bencana sebagai wujud kesiapsiagaan kita menghadapi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Mempawah,” tutupnya.
Rakor dihadiri Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, para camat, BPBD, BMKG, serta berbagai pihak terkait lainnya.






