instagram youtube

Menggapai Hidayah dan Mengukur Sisa Usia: Semangat Dakwah PRM Manggarai Lanjutkan Jejak MI Muhammadiyah 1967

Monday, 15 December 2025 - 06:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Manggarai dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bukit Duri kembali menggelar pengajian dan silaturahim bulanan. Acara yang dihadiri antusias oleh anggota dan simpatisan ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan (ukhuwah islamiyah) sekaligus membekali diri dengan ilmu agama, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman.

Napak Tilas Dakwah PRM Manggarai

Ketua PRM Manggarai, Bapak Purbawa dalam pengantarnya, beliau menyampaikan bahwa keberadaan PRM Manggarai adalah kelanjutan dari semangat dakwah yang telah dirintis sejak lama. “PRM Manggarai ini merupakan kelanjutan kegiatan dakwah yang berawal dari MI Muhammadiyah,” jelas beliau. Didirikan pada tahun 1967 oleh Bapak Haji Sanusi dan adik-adiknya. Keberadaan ranting ini menjadi bukti bahwa api dakwah Muhammadiyah terus menyala di wilayah tersebut, melintasi generasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bapak Purbawa berharap kegiatan pengajian ini membawa berkah dan hidayah bagi seluruh anggota. Namun, beliau juga memberikan penegasan penting: “Hidayah itu harus dikejar dan dijemput oleh orang yang menghendakinya.” Ini adalah pengingat bahwa iman dan petunjuk bukan sesuatu yang datang pasif, melainkan harus diupayakan secara aktif melalui majelis ilmu dan ibadah.

Refleksi Waktu dan Hakikat Ibadah

Puncak acara adalah penyampaian materi oleh penceramah, Dr. Atabik Luthfi, Lc, MA. Beliau mengawali tausiyahnya dengan mengajak jamaah merenungkan kembali hakikat waktu dan umur yang dianugerahkan Allah SWT.“Dari umur kita, katakanlah 70 tahun, namun menurut penelitian, 50 tahunnya diisi oleh tidur, 10 tahunnya makan, dan hanya 10 tahun diisi untuk ibadah,” ungkap Dr. Atabik, menggugah kesadaran hadirin.

Beliau merujuk pada firman Allah dalam Surah Yasin ayat 12: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”Ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap jejak dan perbuatan kita tercatat, dan sisa waktu yang sedikit untuk ibadah harus dimaksimalkan.

baca juga  Revolusi Ekonomi Syariah: BMT Dinilai Mampu Mengatasi Ketimpangan dan Krisis Sosial

Sikap Muslim di Era Digital: Pelajaran Berat yang Harus Ditempuh

Tema utama pengajian kali ini adalah “Sikap Muslim di Era Digital”. Dr. Atabik mengakui bahwa materi ini mungkin terasa sedikit berat, terutama bagi jamaah yang sudah lanjut usia. “Materi kita, ‘Sikap Muslim di Era Digital’ kemungkinan sedikit berat untuk kita yang sudah lanjut usia. Namun, dalam agama Islam, semuanya berat sesuai dengan kaidah Illa al-hallal al-khaṣīn (kecuali yang dihalalkan yang jelas),” ujar beliau. Intinya, setiap ilmu dan ketaatan pasti mengandung tantangan, dan kita harus berjuang untuk mempelajarinya.

Pentingnya penguasaan ilmu ini ditekankan agar para orang tua dan kakek nenek tidak gagap teknologi, terutama ketika anak cucu mereka mengajukan pertanyaan seputar kehidupan di dunia maya. “Kita harus belajar dan harus tahu agar ketika anak cucu kita bertanya, kita tahu dan mampu menjawab untuk kebaikan mereka kelak,” tegasnya.

Tiga Pilar Waktu dalam Islam

Dr. Atabik kemudian memaparkan pesan Allah tentang tiga dimensi waktu yang harus disikapi oleh seorang muslim:

  1. Masa Lalu: Sesuai dengan isyarat dalam Surah Yusuf ayat 11, manusia senantiasa memiliki banyak dosa dan kesalahan. Beliau berpesan agar kesalahan dan dosa di masa lalu tidak perlu diingat-ingat terus-menerus. Cukup jadikan pelajaran saja dan fokus memperbaiki diri di masa kini.
  2. Masa Kini: Sesuai dengan Surah At-Taubah ayat 105, yang mendorong kita untuk beramal saleh. Saat ini adalah waktu untuk berbuat dan beribadah dengan sebaik-baiknya.
  3. Masa Datang: Merujuk pada Surah Al-Maidah ayat 119, di mana Allah menjanjikan balasan atas amal perbuatan yang akan datang. Ini adalah tujuan (surga) yang harus dikejar.

Waspada “Sampah Kehidupan” Digital

baca juga  English Speech Competition 2025 Siap Digelar di Tangerang Selatan

Era digital yang telah menyatu ke dalam semua sendi kehidupan manusia ternyata membawa banyak konsekuensi negatif, termasuk “sampah kehidupan”. Dr. Atabik mengaitkannya dengan Surah Luqman ayat 6:“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

”Dalam konteks digital, ini merujuk pada percakapan sia-sia, konten penuh khayalan kosong, dan berita bohong. Oleh karena itu, penting untuk

  1. Waspada Pergaulan Digital: Agama seseorang tergantung teman dekatnya. Jika pergaulan digitalnya baik, maka akan ketularan kebaikannya, dan sebaliknya, jika buruk, akan ketularan perilaku buruknya.
  2. Perlunya Tabayyun: Di era yang banyak berita asal viral, umat Islam wajib melakukan tabayyun (klarifikasi) dan berhati-hati terhadap informasi yang datang dari manapun, demi menjaga kemurnian akidah dan moralitas.

Penutup Doa dan Harapan

Menjelang siang, acara memasuki penghujung. Dr. Atabik Luthfi, Lc, MA, memimpin doa bersama, mengalirkan harapan tulus agar seluruh anggota PRM Manggarai dan PCM Bukit Duri diberikan kesehatan, umur panjang yang berkah, dan kebahagiaan dunia akhirat. Nilai ukhuwah islamiyah ini diharapkan terus terjaga dan terwariskan, mengokohkan persyarikatan dan dakwah Muhammadiyah kepada generasi selanjutnya.(win)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Rahmi Intan Yahya – Ibu Hebat, Pemimpin Visioner, dan Penolong Banyak Orang
Rel Persaudaraan yang Tak Pernah Patah: Kisah Hangat Para Pensiunan Daop 1 Jakarta
Penetapan Tersangka Roy CS Dinilai Sudah Sesuai SOP, Namun Asas Praduga Tak Bersalah Tetap Dikedepankan
Kreasi Unik Ilham WHK dari Sukabumi Tembus Pasar Internasional di Trade Expo Indonesia 2025
Transformasi BPJS Berbasis Syariah: Jalan Baru Menuju Kesejahteraan Nakes dan Pasien
Silang.id: Menembus Batas Sunyi Menuju Indonesia Inklusif
Perlindungan Hukum Pasien dan Dokter: Menjaga Keselamatan dan Kehormatan di Ruang Perawatan
MBG Bukan Minta Berita Gemoy

Berita Terkait

Monday, 15 December 2025 - 06:02 WIB

Menggapai Hidayah dan Mengukur Sisa Usia: Semangat Dakwah PRM Manggarai Lanjutkan Jejak MI Muhammadiyah 1967

Thursday, 11 December 2025 - 11:17 WIB

Rahmi Intan Yahya – Ibu Hebat, Pemimpin Visioner, dan Penolong Banyak Orang

Sunday, 7 December 2025 - 11:20 WIB

Rel Persaudaraan yang Tak Pernah Patah: Kisah Hangat Para Pensiunan Daop 1 Jakarta

Sunday, 9 November 2025 - 07:48 WIB

Penetapan Tersangka Roy CS Dinilai Sudah Sesuai SOP, Namun Asas Praduga Tak Bersalah Tetap Dikedepankan

Monday, 20 October 2025 - 09:12 WIB

Kreasi Unik Ilham WHK dari Sukabumi Tembus Pasar Internasional di Trade Expo Indonesia 2025

Berita Terbaru