Menteri Investasi Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Turunkan Emisi Global

Senin, 14 November 2022 - 07:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bali,poskota.online – Dalam forum B20 Summit yang diselenggarakan sore ini di Nusa Dua, Bali
(13/11), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan komitmen Indonesia dalam
membangun industri ramah lingkungan dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai bentuk
kontribusi Indonesia kepada dunia global untuk menurunkan emisi rumah kaca. Akan tetapi, Bahlil
juga mengungkapkan adanya kontraproduktif kebijakan terhadap pemerataan aliran investasi,
khususnya investasi hijau, ke negara berkembang.

Bahlil menyampaikan bahwa hanya 1/5 saja dari investasi energi hijau yang mengalir ke negara
berkembang. Di satu sisi, dunia global mendorong percepatan untuk mencapai net zero emission.

“Di satu sisi, dunia global ingin bagaimana kita mendorong percepatan untuk zero emission. Ini kalau
bahasa di kampus saya di Papua, tulis lain, baca lain, bertindak lain. Sudah saatnya kita tidak memakai
standar ganda. Pemerintah bisa membuat keputusan, tetapi yang mengimplementasikan adalah dunia
usaha. Peran dunia usaha dalam B20 menjadi instrumen terpenting dalam usaha kita menuju net zero
emission,” ujar Bahlil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan ini, Bahlil juga menggarisbawahi tentang isu harga karbon, di mana adanya
ketimpangan harga karbon di negara maju dengan negara berkembang yang memiliki sumber daya
karbonisasi yang besar.

“Harga karbon negara maju sebesar $100 per ton dan negara berkembang seperti Indonesia hanya
dihargai $15-20 per ton. Menurut saya, ini harus menjadi perenungan kita bersama. Karena saya yakin
kita harus berdiri sama tinggi, duduk sama rendah untuk kesejahteraan bersama seluruh wilayah di
dunia,” tambah Bahlil.

Bahlil juga menyampaikan salah satu keputusan tingkat Menteri negara G20 yaitu Bali Kompendium.
Bahlil menjelaskan bahwa Bali Kompendium ini merupakan sebuah konsep yang dibangun untuk
memberikan kebebasan kepada masing-masing negara dalam menyusun arah kebijakan investasinya
dengan menghargai keunggulan komperatif masing-masing negara.

baca juga  Menteri PU Meninjau Renovasi Stadion Bumi Sriwijaya di Kota Palembang

“Saya pikir sudah saatnya antara negara-negara G20 tidak boleh ada yang merasa lebih berhak dan
lebih merdeka daripada negara lain. Karena kita semuanya sama. Dan sekali lagi, duduk sama rendah,
berdiri sama tinggi untuk berkolaborasi dalam mewujdukan cita-cita mulia untuk kesejahteraan
bersama,” jelas Bahlil. (*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Proses Hukum Penjual Obat Terlarang yang Diamankan Warga Karangreja
Penemuan Granat Nanas Oleh Warga Mrebet
Polisi Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Desa Teluk Geruguk Kapuas Hulu
Livin’ Mandiri Atasi Electric PLN 3-1
Wakil Menteri Tenaga Kerja ( Wamenaker ) RI Sikapi Tegas Tindakan Percaloan
Kak Seto Apresiasi Aiptu Adi, Polisi Blora yang Menginspirasi Lewat Pendidikan
Wakapolda Kalbar Kunjungi Polres Bengkayang, Tinjau Program Ketahanan Pangan
Datangi Kejari, LSH Brebes Desak Usut Dugaan Klaim BPJS Fiktif

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:42 WIB

Proses Hukum Penjual Obat Terlarang yang Diamankan Warga Karangreja

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:27 WIB

Penemuan Granat Nanas Oleh Warga Mrebet

Sabtu, 8 Februari 2025 - 06:14 WIB

Polisi Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Desa Teluk Geruguk Kapuas Hulu

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:52 WIB

Livin’ Mandiri Atasi Electric PLN 3-1

Jumat, 7 Februari 2025 - 17:09 WIB

Kak Seto Apresiasi Aiptu Adi, Polisi Blora yang Menginspirasi Lewat Pendidikan

Berita Terbaru

Berita

Penemuan Granat Nanas Oleh Warga Mrebet

Sabtu, 8 Feb 2025 - 12:27 WIB

Berita

Livin’ Mandiri Atasi Electric PLN 3-1

Jumat, 7 Feb 2025 - 21:52 WIB