instagram youtube

Milad ke 59 Ir.H.Mardiyana, P.hD Berhasil Membangun 2 Kampus Besar

Thursday, 7 August 2025 - 14:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANGERANG, Poskota.online – Di usia 59 tahun Ir.H.Mardiyana, MM, P.hD, DBA makin mantap meniti karir didunia pendidikan, Kesuksesan sebuah kata yang sering kali tampak seperti fatamorgana. Nyatanya, ia bukan hadiah yang turun dari langit, melainkan sebuah jalan panjang yang dipenuhi ombak dan duri. Jalan itu pula yang ditempuh oleh dirinya sebagai Rektor Universitas Tangerang Raya (UNTARA), sekaligus founder Universitas Pelita Bangsa dan Universitas Tangerang Raya, seorang pria yang mengukir takdirnya sendiri.

*Di Bawah Langit Kota Gudeg*

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kisah itu bermula di Klaten. Pada tahun 1985, Mardiyana, seorang anak dari keluarga sederhana, menjejakkan kaki di Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat jalur PMDK.

Momen itu, ibarat sebuah keajaiban yang menyebar dari mulut ke mulut, menggetarkan seisi kampung. Terutama, karena ayahnya, seorang buta huruf, tak pernah membayangkan putranya bisa melangkah sejauh itu.

“Waktu itu, warga heboh. Saya, anak tukang penjual tali dadung, bisa masuk universitas favorit,” kenangnya.

Namun, mimpi itu datang dengan tantangan. Jarak yang memisahkan ia dari rumah membuatnya harus hidup merantau. Di sebuah kos sederhana, Mardiyana harus berhitung dengan cermat.

Uang saku yang minim, hasil jerih payah orang tua yang rela menjual gabah demi mimpinya, harus ia olah menjadi pelita untuk menerangi jalannya. Setiap hari, ia memasak nasi dari beras yang dibawa dari rumah, lalu memadukannya dengan sebutir telur goreng. Barulah sore hari, ia membeli sepotong lauk, sekadar pengisi perut.

*Sebuah Sepeda dan Kemerdekaan Finansial*

Tahun kedua kuliah, takdir tersenyum padanya. Beasiswa dari Yayasan Soemantri Brodjonegoro datang sebagai angin segar, meringankan beban keluarga. Sejak saat itu, Mardiyana tidak lagi meminta.

baca juga  Tim Putra – Putri Dindikpora Banjarnegara Juarai Turnamen Bola Voli Antar Instansi

Ia membeli sebuah sepeda balap bekas, yang kemudian menjadi sayapnya untuk terbang, mengajar les privat dari satu tempat ke tempat lain. Demikianlah, dari keringatnya sendiri, ia membiayai studinya hingga tuntas.

Lulus tahun 1990, ia mengabdikan diri sebagai dosen di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Di sana, ia mendengarkan cerita para pendiri universitas, yang menuturkan bahwa perguruan tinggi ibarat lumpur, sumber rezeki yang tak pernah kering. Bisikan itu, perlahan-lahan, menjelma menjadi sebuah tekad baja.

*Menanam Benih Impian di Ibu Kota*

Tahun 1997, Mardiyana pindah ke Jakarta, mengejar mimpinya. Di kota yang penuh hiruk pikuk itu, ia mulai menanam benih-benih harapan. Dari situlah, ia mendirikan Universitas Pelita Bangsa (UPB), yang kini telah tumbuh menjadi hutan pendidikan dengan sekitar 15.000 mahasiswa.

Tak berhenti di situ, pada tahun 2020, ia mendirikan Universitas Tangerang Raya (UNTARA). Sebuah universitas baru, yang ia ibaratkan sebagai mercusuar ilmu, siap menerangi jalan bagi para pencari ilmu. Kini, dengan 16 program studi dari tiga fakultas, UNTARA menjadi bukti nyata dari sebuah mimpi yang terwujud.

Mardiyana tidak hanya membangun gedung, ia juga menabur harapan. Ia percaya, pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan kemiskinan dengan kesejahteraan. Oleh karena itu, ia berjuang memberikan biaya kuliah yang terjangkau, agar tak ada lagi anak bangsa yang harus berhenti bermimpi.

Prinsip hidupnya, “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain,” Ucapnya saat merayakan milad ke-59 yang dirayakan di ruang meeting kampus UNTARA, Rabu (06/08/2025) dihadiri pejabat struktural UNTARA. (Aries/Humas)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polri Kirim Paket Obat dan Tim Kesehatan Khusus ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
Senator Azhari Cage Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional
Kementerian PU Intensifkan Normalisasi Saluran di Aceh untuk Kendalikan Banjir
KAHMI Australia–New Zealand Resmi Terbentuk, Viva Yoga: Jejaring KAHMI Kini Mendunia
Kementerian PU Kerahkan 31 Alat Berat untuk Percepatan Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh
Dirbinmas Polda Jateng Dorong Revitalisasi Satkamling di Purbalingga, Targetkan Satu RT Satu Satkamling
Polsek Rumpin Langsung Terjun ke TKP Terkait,Penemuan Pria Meninggal di Pinggir Jalan Desa Mekarsari
Tokoh Masyarakat RW 08: Dishub Diminta Evaluasi Penutupan Jalan Ciater Raya Karena Timbulkan Kemacetan Parah

Berita Terkait

Saturday, 29 November 2025 - 11:09 WIB

Polri Kirim Paket Obat dan Tim Kesehatan Khusus ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

Friday, 28 November 2025 - 15:22 WIB

Senator Azhari Cage Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional

Friday, 28 November 2025 - 15:16 WIB

Kementerian PU Intensifkan Normalisasi Saluran di Aceh untuk Kendalikan Banjir

Friday, 28 November 2025 - 13:33 WIB

KAHMI Australia–New Zealand Resmi Terbentuk, Viva Yoga: Jejaring KAHMI Kini Mendunia

Friday, 28 November 2025 - 13:16 WIB

Kementerian PU Kerahkan 31 Alat Berat untuk Percepatan Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh

Berita Terbaru

Oplus_131072

Politik

Wako ‘Fun Walk’ Bareng Ribuan ASN Pemkot Pontianak

Sunday, 30 Nov 2025 - 09:51 WIB