instagram youtube

Pandeglang Hitam: Aliansi Masyarakat Pandeglang Gelar Aksi Unjuk Rasa Menolak Sampah Dari Tangsel

Thursday, 7 August 2025 - 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandeglang poskota.online, – Gerakan Rakyat Pandeglang Bersatu secara tegas menolak kerja sama pengelolaan sampah antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Kerja sama ini berpotensi mendatangkan 500 ton sampah per hari ke TPA Bangkonol, yang menurut massa aksi merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dalam pernyataan sikap yang disampaikan kepada media, koalisi tersebut menyebut kerja sama ini mencerminkan kegagalan tata kelola daerah yang berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi ini berlangsung di tengah isu krusial di Pandeglang, seperti jalan rusak, penundaan gaji guru, dan tingginya angka kemiskinan. Mereka menilai kebijakan impor sampah justru mengalihkan fokus dari masalah-masalah utama.

“Pandeglang bukan tempat pembuangan. Kami menolak narasi bahwa kebijakan ini adalah satu-satunya cara menyelamatkan TPA Bangkonol,” tegas perwakilan massa aksi dalam siaran persnya.

Tuntut Pembatalan Kontrak dan Transparansi

Massa aksi juga menyoroti janji dana senilai Rp40 miliar dalam kerja sama tersebut. Menurut mereka, dana itu bukan solusi berkelanjutan dan tidak menjawab akar masalah pengelolaan sampah. O

leh karena itu, mereka menuntut transparansi penuh mengenai sistem pengelolaan, kompensasi bagi warga terdampak, serta jaminan agar proyek ini tidak membebani ekologis dan sosial di masa depan.

Koalisi Gerakan Rakyat Pandeglang Bersatu mengajukan empat tuntutan utama:

  1. Segera batalkan kerja sama pengelolaan sampah antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangsel.
  2. Libatkan masyarakat sipil, akademisi, dan pakar lingkungan dalam mencari solusi lokal.
  3. Cari skema pembiayaan alternatif dari pemerintah pusat atau KLHK, bukan dari kota lain.
  4. Bangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan dari hulu, termasuk edukasi dan pembenahan manajemen internal.

“Aksi ini adalah bentuk tanggung jawab rakyat. Jika pemimpin daerah tidak mampu melindungi hak rakyat atas lingkungan bersih, maka rakyat akan turun tangan,” pungkas mereka.

baca juga  Wirawan : Persiapan Indonesia Emas 2045
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus Penjebakan Narkoba, Tujuh Pelaku Ditangkap
Pembukaan Muktamar Ke-XXXIII Pelajar Islam Indonesia Resmi Digelar di Jakarta
Polri Kirim Paket Obat dan Tim Kesehatan Khusus ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
Senator Azhari Cage Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional
Kementerian PU Intensifkan Normalisasi Saluran di Aceh untuk Kendalikan Banjir
KAHMI Australia–New Zealand Resmi Terbentuk, Viva Yoga: Jejaring KAHMI Kini Mendunia
Kementerian PU Kerahkan 31 Alat Berat untuk Percepatan Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh
Dirbinmas Polda Jateng Dorong Revitalisasi Satkamling di Purbalingga, Targetkan Satu RT Satu Satkamling

Berita Terkait

Sunday, 30 November 2025 - 21:52 WIB

Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus Penjebakan Narkoba, Tujuh Pelaku Ditangkap

Sunday, 30 November 2025 - 20:09 WIB

Pembukaan Muktamar Ke-XXXIII Pelajar Islam Indonesia Resmi Digelar di Jakarta

Saturday, 29 November 2025 - 11:09 WIB

Polri Kirim Paket Obat dan Tim Kesehatan Khusus ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

Friday, 28 November 2025 - 15:22 WIB

Senator Azhari Cage Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional

Friday, 28 November 2025 - 15:16 WIB

Kementerian PU Intensifkan Normalisasi Saluran di Aceh untuk Kendalikan Banjir

Berita Terbaru

Oplus_131072

Politik

Satpol PP Pontianak Amankan 51 Layangan di Pontianak Timur

Sunday, 30 Nov 2025 - 21:53 WIB

Oplus_131072

Politik

Pelaku Usaha Buka Peluang Kerja bagi Disabilitas

Sunday, 30 Nov 2025 - 21:48 WIB