instagram youtube

Pembukaan MTQ ke-XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Kapuas Hulu Berlangsung Meriah

Monday, 15 September 2025 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

PUTUSIBAU Poskota Online – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Barat resmi dibuka pada Minggu malam, 14 September 2025, bertempat di GOR Uncak Kapuas, Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu. Acara pembukaan berlangsung meriah dengan dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai kalangan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kalbar Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., Ketua DPRD Provinsi Kalbar Aloysius, S.H., M.Si., Sekda Provinsi Kalbar dr. H. Harisson, M.Kes., Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalbar Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., Ketua LPTQ Kalbar Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Andi Musa, S.H., M.H., serta jajaran Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu, para bupati/wali kota se-Kalimantan Barat, ketua LPTQ kabupaten/kota, kafilah peserta dari 14 kabupaten/kota, dan masyarakat Kapuas Hulu.

Dalam sambutannya, Bupati Kapuas Hulu menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan sebagai tuan rumah MTQ tingkat provinsi tahun ini. Ia menekankan bahwa MTQ bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga momentum memperkuat kehidupan beragama serta menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tema MTQ kali ini adalah Menguatkan Generasi Milenial Qurani dalam Membentuk Masyarakat Madani yang Harmonis dan Berdaya Saing. Tema ini selaras dengan upaya menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalimantan Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa MTQ ke-XXXIII memiliki makna penting, bukan sekadar lomba, melainkan sarana memperkuat nilai persaudaraan, kebersamaan, dan toleransi. Ia juga berharap kegiatan ini dapat melahirkan duta-duta Qur’ani yang tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

baca juga  Paparkan Visi-Misi, Wako Edi Komitmen Wujudkan Pontianak Maju dan Sejahtera

Gubernur Kalimantan Barat dalam sambutannya turut memberikan apresiasi kepada Kabupaten Kapuas Hulu sebagai tuan rumah yang telah mempersiapkan kegiatan dengan sangat baik. Menurutnya, MTQ harus dimaknai sebagai sarana syiar Islam sekaligus wadah membentuk generasi Qur’ani yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki daya saing tinggi.

“MTQ tidak hanya melahirkan qari dan qariah terbaik, tetapi juga menjadi sarana dakwah untuk memperkuat spiritualitas dan akhlak umat. Saya berharap generasi muda semakin memahami nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat,” tegasnya.

Acara pembukaan juga dirangkaikan dengan launching Buku Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an Musabaqah Tilawatil Qur’an Kalimantan Barat Tahun 2024.

Untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara, Polres Kapuas Hulu melaksanakan pengamanan terbuka dan tertutup sesuai dengan Surat Perintah Kapolres Kapuas Hulu Nomor: Sprin/1136/IX/PAM.3.3./2025 tanggal 5 September 2025.

Kegiatan pembukaan selesai pada pukul 22.30 WIB dan berlangsung aman, kondusif, serta penuh khidmat. Dengan demikian, rangkaian MTQ ke-XXXIII resmi dimulai dan akan dilaksanakan selama tujuh hari, mulai 14 hingga 20 September 2025 di Kabupaten Kapuas Hulu.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show
Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati
Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan
Bareskrim Polri Ungkap 332 Anak Terlibat Kerusuhan Agustus, Mayoritas Hanya Ikut-ikutan
Bareskrim Tetapkan Tersangka Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Nilai Transaksi Capai Rp 3 Triliun
Kapolsek Dramaga Hadiri Apel Upacara Gabungan Forkompicam Juga Ka Desa Cikarawang Di Kantor Desa Depan SDN Cikarawang Kec Dramaga, Sampaikan Edukasi Serta Himbauan Jaga Kondusifitas Wilkum Polsek Dramaga
Diduga SDN Cibinong 03, Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor: Melakukan Pungutan Liar (Pungli) Lewat Komite Sekolah
BAZNAS Kota Tangerang Gelar Sosialisasi Pengelolaan ZIS bagi UPZ Masjid dan Musholla

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Wednesday, 5 November 2025 - 21:08 WIB

Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda IPDA dan Kemenpora Gelar Talk Show

Wednesday, 5 November 2025 - 16:47 WIB

Dukung Lansia Berdaya dan Pelayanan Inklusif, Kementerian PANRB Kunjungi SL Melati

Wednesday, 5 November 2025 - 13:07 WIB

Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan

Wednesday, 5 November 2025 - 07:18 WIB

Bareskrim Polri Ungkap 332 Anak Terlibat Kerusuhan Agustus, Mayoritas Hanya Ikut-ikutan

Wednesday, 5 November 2025 - 07:15 WIB

Bareskrim Tetapkan Tersangka Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Nilai Transaksi Capai Rp 3 Triliun

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Thursday, 6 Nov 2025 - 09:24 WIB