instagram youtube

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah

Thursday, 6 November 2025 - 09:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemalang, Jawa Tengah – Pemerintah Kabupaten Pemalang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Bidang Kebudayaan yang dipimpin oleh Suwarso selaku Kepala Bidang Kebudayaan, bekerjasama dengan Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol), secara aktif mengimplementasikan program Edukasi Cagar Budaya bagi seluruh pelajar di Pemalang. Yang mana program ini bertujuan untuk menanamkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan sejarah daerah kepada generasi muda, sejalan dengan anjuran Gubernur Jawa Tengah.

Kegiatan edukasi ini dibuktikan dengan kunjungan rombongan siswa-siswi SMPN 2 Comal Pemalang ke salah satu Cagar Budaya, yaitu Rumah Sejarah Ndalem Noto Negoro (Rumah Dinas Bupati Pemalang pertama) yang di dampingi oleh Titi Budi Lestari, S.pd., kepala sekolah SMPN 2 Comal Pemalang, R. Bambang Murdiyoko, Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Pemalang, yang secara langsung memberikan informasi dan pengetahuan mendalam mengenai Cagar Budaya Rumah Sejarah Ndalem Noto Negoro kepada para siswa.

Kepala Sekolah SMPN 2 Comal Pemalang, Titi Budi Lestari, S.Pd., M.Pd., menyatakan dukungannya terhadap program ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari literasi sekolah untuk menambah pengetahuan siswa dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam pemajuan objek budaya dan cagar budaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

​Antusiasme tinggi terlihat dari para pelajar yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini.

“Saya merasa senang bisa ikut berkunjung ke tempat-tempat Cagar Budaya yang ada di Pemalang dan ini bisa menambah pengetahuan tentang sejarah Pemalang,” ujar Cavin Astafani siswa di sekolah SMPN 2 Comel Pemalang. Rabu (05/11/2025)

​Dihari yang SMPN 2 Comal mengunjungi lima titik lokasi Cagar Budaya yang berada di sekitar Alun-Alun Pemalang, meliputi:

  • ​Cagar Budaya Rumah Ndalem Noto Negoro Bupati Pemalang pertama
  • Kantor Dinas Kesehatan Pemalang (Bangunan Cagar Budaya)
  • Kantor Bakesbangpol Pemalang (Bangunan Cagar Budaya)
  • SMAN 3 Pemalang (Bangunan Cagar Budaya)
  • SMP N 1 Pemalang (Bangunan Cagar Budaya era dulu)
baca juga  Satlantas Polres Sumedang Gelar “Menyapa dan Ngopi Bareng” Bersama Komunitas Pengemudi

​Ibu Titi Budi Lestari juga menyampaikan terima kasih kepada Suwarso (Kabid Kebudayaan Dindikbud Pemalang) dan R. Bambang Murdiyoko (Kabid Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Pemalang) atas pendampingan yang diberikan.

​”Pesan saya kepada siswa-siswi didik kami, mengunjungi Cagar Budaya dan mengetahui tentang pengetahuan sejarah situs Cagar Budaya di Pemalang sebagai warisan yang patut kita lestarikan kita selaku putra-putri Pemalang, serta ada nilai tambah tentang sejarah kearifan budaya lokal,” pesannya.

​Beliau berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk menambah wawasan dan pengetahuan semua pelajar di Pemalang, sekaligus dapat mempromosikan kekayaan Cagar Budaya Kabupaten Pemalang ke seluruh negeri.

Penulis: Ramsus

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025
Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra
Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan
Polantas Brebes Sapa Pemohon Samsat, Tingkatkan Pelayanan dan Edukasi Tertib Lalu Lintas
Diduga SDN Cibinong 03, Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor: Melakukan Pungutan Liar (Pungli) Lewat Komite Sekolah
Lapas Brebes Gelar Rapat Evaluasi Kinerja, Perkuat Tata Kelola Layanan Pemasyarakatan
Sat Narkoba Polres Simalungun Ringkus Pengedar Narkotika, Sabu 2,69 Gram Disita
BAZNAS Kota Tangerang Gelar Sosialisasi Pengelolaan ZIS bagi UPZ Masjid dan Musholla

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Thursday, 6 November 2025 - 09:32 WIB

Pemkab Pemalang Gencarkan Edukasi Cagar Budaya Bagi Pelajar, Dukung Pelestarian Warisan Daerah

Thursday, 6 November 2025 - 09:30 WIB

Tim Kempo Bali Disambut Kapolda Bali, Berhasil Harumkan Nama Bali di PON Beladiri 2025

Thursday, 6 November 2025 - 09:27 WIB

Buah Nanas Madu, Potensi Emas dari Lereng Gunung Slamet Bangkit Lewat Program Desa Sejahtera Astra

Wednesday, 5 November 2025 - 13:07 WIB

Peringati Hari Wayang, Polres Purbalingga Bersama Pemkab Gelar Wayang Dablongan

Wednesday, 5 November 2025 - 09:04 WIB

Polantas Brebes Sapa Pemohon Samsat, Tingkatkan Pelayanan dan Edukasi Tertib Lalu Lintas

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Thursday, 6 Nov 2025 - 09:24 WIB