Brebes, Poskota.online – Suasana peringatan Hari Pahlawan di eks Rumah Mbesaran Pabrik Gula (PG) Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (10/11), menjadi semakin meriah dengan kehadiran dua penari dari Sanggar Ongs Family, Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan. Mereka membawakan tarian Mojang Priangan yang memukau ratusan warga yang hadir.
Bougenville najwa putri azzahra dan Asya Putri Kirani tampil anggun membawakan tarian tersebut, diiringi musik tradisional Jawa Barat.
Momen yang paling mencuri perhatian adalah saat Bougenville najwa putri azzahra mengalungkan selendang kepada Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, Pamor Wicaksono, sebagai simbol penghormatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sholikhah Ongs, pimpinan Sanggar Ongs Family, menjelaskan bahwa Tari Mojang Priangan memiliki filosofi mendalam. “Tarian ini menggambarkan keanggunan dan kehalusan seorang gadis Priangan. Gerakannya lembut, anggun, dan ekspresif, mencerminkan keindahan budaya Sunda. Biasanya tarian ini dibawakan dalam acara adat, festival, atau pertunjukan seni,” ungkap Sholikhah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, Pamor Wicaksono, menyampaikan pidato kebangsaan yang menekankan pentingnya seni sebagai media pengingat sejarah bangsa. “Kegiatan ini kami gelar untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme. Seperti pesan Bung Karno, ‘Jas Merah’ – jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” tegas Pamor di hadapan ratusan warga yang hadir.
Pamor menambahkan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyampaikan nilai perjuangan dengan cara yang menyentuh hati masyarakat, terutama generasi muda. “Puisi dan tari bisa menjadi jembatan emosional agar kita tidak lupa pada jasa para pahlawan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Pamor berharap seni tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sarana refleksi untuk meneguhkan nilai-nilai perjuangan bangsa. “Peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang masa lalu, tapi menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan di masa kini,” pungkas Pamor Wicaksono.






