Jakarta, poskota.online– IM Dimensi tahun ini kembali menggelar pameran Riya Karya Vol 3 dengan mengusung tema “Artophoria Expression with Art” yang menurut rencana akan dibuka pada, 20 februari 2025 mendatang.
Riya Karya Vol 3 akan menampilkan ekspresi dalam bentuk karya dari seluruh anggota IM Dimensi, berlangsung di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta selama 3 hari pada tanggal, 20, 21, 22 Febuari 2025.
Agenda tahunan yang kini telah memasuki tahun ke-3, tak hanya menampilkan karya seni visual, tapi akan ada Sharing Session, Workshop, dan tak ketinggalan akan ada Live Music juga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dihubungi via telepon, Raina Salsabila selaku ketua IM Dimensi memberikan bocoran beberapa susunan kegiatan yang ada di Riya Karya Vol 3.
“Di Riya Karya Vol 3 ini akan ada Demostrasi Art di hari pertama, baik dalam bentuk visual maupun audio. Lalu akan ada juga spesial collaboration antar IM Dimensi dengan Dobrak Pager yang akan ikut menampilkan karya di Riya Karya tahun ini.” ucap Raina melalui sambungan telepon.
Selain itu, menurut Raina di hari ke 3 pada tanggal 22 februari 2025. Dan akan ada penampilan-penampilan band sebagai penutup Riya Karya, “di hari terakhir akan ada live music yang akan tampil menjadi penutup acara” tambahnya.
Lebih lanjut, Raina berharap dengan Riya Karya ini tak hanya menjadi wadah untuk berkarya, melainkan jadi pembelajaran bagaimana menyajikan karya dalam bentuk pameran.
“Semoga teman-teman panitia khususnya anggota IM Dimensi Angkatan 2024 yang baru pertama kali menjadi penyelenggara pameran dapat mendapatkan pelajaran bagaimana caranya membuat pameran, agar kedepannya tidak hanya membuat karya saja tapi juga paham caranya memperkenalkan karya-karyanya” pungkas Raina.
Di sisi lain, dilansir dari dogma.id Lyscha selaku kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) ITB AD, ia menjelaskan tentang Artophoria adalah sebuah perjalanan kreatif yang memungkinkan IM Dimensi mengekspresikan diri dalam membuat karya imajinatif dan menciptakan konsep karya yang lebih bermakna dan kompleks.
“Dengan pendekatan metafora, kami menggunakan perbandingan atau analogi antara dua konsep yang berbeda, untuk menggambarkan ide, emosi, maupun pengalaman saat menemukan kekuatan untuk mengubah pikiran menjadi keindahan” kata Lyscha dikutip dari laman dogma.id.
Penulis : Yudi
Editor : Nur Laili Khoirunnisa






