poskota.online – Di tengah hiruk-pikuk dunia komunikasi yang tak henti berubah oleh teknologi, masih ada suara yang tidak terdengar — bukan karena tak memiliki makna, tetapi karena media yang tersedia belum sepenuhnya menyambut mereka. Salah satunya adalah komunitas Tuli, yang sering kali terpinggirkan dalam arus informasi. Dari sinilah Silang.id bertumbuh — bukan sekadar sebagai startup teknologi, melainkan sebagai jembatan antara dua dunia: teman Tuli dan teman dengar.
Silang.id lahir dari pengalaman pribadi pendirinya. Ahmad Yusuf, yang tumbuh sebagai CODA (Childern Of Deaf Adults) atau anak dengan orang tua Tuli, menyaksikan sendiri perjuangan komunikasi sehari-hari di lingkungannya yang sering tertinggal dari arus sosial. Di masa kuliah, bersama rekan-rekannya, ia mencoba membuka kelas bahasa isyarat dengan impian agar masyarakat semakin mengenal bahasa isyarat dan dunia Tuli. Dari sana, gagasan untuk membangun platform aksesibilitas pun tumbuh.
Seiring perjalanan, Silang.id memperluas misi dari sekadar edukasi ke ranah layanan dan pemberdayaan. Kini, mereka tidak hanya menyediakan juru bahasa isyarat (JBI) untuk acara, tetapi juga melatih komunitas Tuli agar memiliki kompetensi yang bisa bersaing.
Visi & Misi: Lebih dari Sekadar Bahasa Isyarat
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Visi Silang.id adalah membangun masyarakat inklusif, di mana penyandang disabilitas pendengaran memiliki akses setara dalam pendidikan, pekerjaan, layanan publik, dan hiburan.
Misi mereka meliputi:
• Meningkatkan aksesibilitas melalui layanan interpreter isyarat (offline & online) serta penerjemahan video dan caption.
• Mengembangkan program pemberdayaan (Empowerment) bagi Tuli agar dapat menguasai keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja.
• Menyelenggarakan pelatihan BISINDO untuk institusi agar mereka lebih inklusif.
Silang
• Layanan job connector, yaitu menghubungkan talenta Tuli dengan peluang kerja yang relevan.
Melalui strategi tersebut, Silang.id mencoba mendekatkan mimpi bahwa “semua bisa akses” bukan hanya slogan — melainkan kenyataan yang bisa dirasakan.
Beberapa layanan utama Silang.id antara lain:
• Silang Interpreting Offline
Menyediakan juru bahasa isyarat secara langsung pada kegiatan luring agar teman Tuli dapat ikut berpartisipasi penuh.
• Silang Interpreting Online
Untuk acara daring atau hybrid, memungkinkan penyediaan interpretasi bahasa isyarat secara real-time.
• Silang Video Translation / Caption
Menyajikan konten video dengan terjemahan isyarat atau teks agar tersaji secara inklusif bagi Tuli.
• Silang Training BISINDO
Pelatihan bahasa isyarat (BISINDO) untuk lembaga/lembaga agar mereka dapat lebih inklusif dalam interaksi publik.
• Silang Empowerment & Job Connector
Program profesionalisasi Tuli lewat pelatihan keterampilan serta menghubungkan mereka ke peluang kerja.

Beberapa angka dan catatan yang menarik:
• Silang telah bekerja sama dengan lebih dari 300 klien dalam berbagai event dan institusi.
• Lebih dari 1.000 acara telah dikontribusikan interpretasi isyaratnya.
Silang
• Memiliki mitra Juru Bahasa Isyarat dan edukator di lebihdari 9 provinsi, menunjukan jangkauan yang terus berkembang
Contoh konkret dampaknya terasa saat lembaga seperti Kemenko PMK menggunakan layanan Silang.id untuk memastikan kebijakan mereka dapat diterima dengan baik oleh komunitas Tuli.
Salah satu inisiatif terkini adalah Silang Connect yang merupakan program dari Silang.id dengan upaya menghubungkan komunitas Tuli ke dunia profesional dan bidang lainnya. Salah satu programnya adalah ke Museum MACAN dengan upaya memperkenalkan dunia sosial & budaya yang lebih ramah Tuli.

Video profil perusahaan yang dirilis juga memperlihatkan bagaimana mereka tumbuh dari ide kecil menjadi organisasi yang berkiprah secara nasional.
Tantangan & Pelajaran yang Ditempa
Dalam prosesnya, Silang.id juga menghadapi berbagai rintangan:
• Kurangnya regulasi yang mengakui sertifikasi juru bahasa isyarat: hingga saat ini, belum ada sertifikat resmi dari pemerintah yang diakui secara nasional, sehingga standar profesional masih bergantung inisiatif internal.
• Persepsi dan stigma masyarakat terhadap Tuli banyak yang masih menganggap “Tuli = tidak bisa bicara,” atau meremehkan kemampuan mereka berkontribusi.
• Pembiayaan dan keberlanjutan: layanan interpretasi dan pelatihan memerlukan sumber daya. Sementara banyak klien belum sadar betapa penting dukungan aksesibilitas yang inklusif.
• Menjaga kualitas interpretasi dan konsistensi materi pelatihan agar sesuai kebutuhan tiap klien dan daerah.
Dari semua tantangan itu, pelajaran yang ditekankan Silang.id adalah: kolaborasi. Baik dengan institusi pemerintahan, sektor swasta, maupun media agar inklusivitas tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan menyelimuti seluruh ekosistem sosial.
Melihat ke Depan: Mimpi & Arah Langkah
Silang.id menatap masa depan dengan optimisme dan tanggung jawab besar. Beberapa hal yang menjadi tujuan mereka adalah:
• Mendorong pengakuan resmi terhadap profesi Juru Bahasa Isyarat sebagai sebuah profesi professional dan diatur negara.
• Memperluas layanan hingga pelosok daerah supaya akses tidak hanya di kota besar.
• Mengembangkan fitur teknologi (misalnya aplikasi mobile, live transcribe, video relay) agar layanan makin praktis dan murah untuk digunakan.
• Meningkatkan kapasitas komunitas Tuli agar menjadi agen perubahan bukan sekadar penerima layanan melalui pelatihan advokasi, kepemimpinan, dan wirausaha.
• Membangun jaringan kemitraan strategis dengan pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan media agar inklusi benar-benar terintegrasi dalam kebijakan dan praktik sehari-hari.
Silang.id bukan hanya platform layanan, ia adalah simbol tekad bahwa masyarakat yang majemuk harus saling menjangkau, termasuk mereka yang selama ini dialognya sulit diakses. Melalui interpretasi, pelatihan, dan peluang kerja, mereka memperlihatkan bahwa keheningan tidak berarti ketiadaan suara asalkan ada medium yang mampu mendengar.
Jika kita membayangkan Indonesia yang benar-benar inklusif, Silang.id tampak seperti satu batu awal yang kokoh tepat di titik persimpangan antara teknologi, kemanusiaan, dan keadilan sosial.






