instagram youtube

Tanggapi UU DKJ, PWNU DKI Bahas Peran Jakarta Jadi Pusat komersial dan finansial global.

Friday, 26 July 2024 - 13:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) membahas peran Jakarta menjadi pusat komersial dan finansial global yang bergeser dari pusat pemerintahan. Hal itu dilakukan menanggapi perubahan Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang DKJ & Aglomerasi.

“Perubahan ini mengemban misi, untuk menjadikan Jakarta dan Kawasan Aglomerasi sebagai sebuah Pusat Keuangan dan Komersial Global, yang terletak di Kawasan Asia Timur, yang diyakini, akan memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dalam 2 dasawarsa ke depan,” kata Ketua Pelaksana Workshop NU Jakarta dan Kawasan Aglomerasi H Abdul Aziz di Hotel Swiss-Bell, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024).

Abdul Azis berharap workshop akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi panduan bagi NU dalam menghadapi perubahan besar kawasan Aglomerasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Diharapkan, workshop kali ini akan melahirkan rekomendasi yang tepat, guna disusun lebih lanjut untuk menjadi Road-Map NU di Kawasan Aglomerasi, setidaknya dalam 2 dasawarsa kedepan,” jelasnya.

Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif mengatakan, diskusi itu menjadi penting karena merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab kehadiran NU dalam menata DKJ bersama 10 daerah yang menjadi kawasan aglomerasi.

“Kedepan saya berharap pengurus NU DKI bersama pengurus NU sekitar seperti Tangerang, Depok, Bekasi punya tanggung jawab mengisi DKJ dengan adanya aglomerasi, mungkin dari aspek administratif masing-masing wilayah tidak bisa dipengaruhi,” katanya.

Dia menjelaskan, posisi Jakarta dalam DKJ berpotensi bergabung dengan Depok, Bekasi, dan Tangerang. Sehingga, diskusi tersebut menjadi pembahasan yang perlu dibicarakan di waktu mendatang

“Tentu tidak sampai kesana karena itu mungkin bahasan di muktamar. Paling tidak, kita punya tanggung jawab besar karena lahirnya UU ini melibatkan banyak daerah menjadi satu kesatuan sehingga dibutuhkan untuk bersama-sama punya tanggung jawab mengisi dan berkontribusi sebagai tanggung jawab DKJ ke depan,” jelasnya.

baca juga  Gelar Operasi Serentak, Polres Pasuruan Bersama Polsek Jajaran Berhasil Sita 1.035 Botol Miras Ilegal

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Suaedy menyoroti perkembangan signifikan di Jakarta, khususnya sejak kota Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Aglomerasi. Salah satu perhatian utama adalah masalah urbanisasi yang semakin meningkat dan perubahan demografi yang terjadi di Jakarta.

“Saya kira proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) akan memakan waktu yang cukup lama, kecuali jika para pegawai negeri beralih dengan cepat. Namun, karena Jakarta menjadi destinasi utama urbanisasi, perlu untuk mengantisipasi perubahan pola urbanisasi dari yang sudah ada menjadi yang baru,” katanya.

Suaedy menjelaskan adanya antisipasi terhadap dinamika urbanisasi menghadapi perubahan demografi dengan banyaknya pemukiman yang mungkin belum terjangkau oleh NU, seperti di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

“Saya berharap ada tahap-tahap, jadi tidak berarti besok atau tahun depan, kita sudah harus menanggapi aglomerasi atau DKJ tahap-tahapnya seperti apa? Lalu bagaimana NU ke depan,” jelasnya.

Terkait perubahan demografi, Suaedy menyoroti perbedaan tajam antara kompleks-kompleks elite, pemukiman menengah, dan daerah-daerah kumuh di Jakarta.

“Perencanaan yang matang diperlukan dalam konteks kepemimpinan NU, di mana para ulama tidak hanya berperan secara alamiah tetapi juga memerlukan strategi adaptasi di berbagai konteks, termasuk di lingkungan kumuh dan minoritas Muslim,” paparnya.

Diketahui bahwa acara ini dihadiri oleh 6 Pengurus Cabang NU (PCNU) di Jakarta serta PCNU dari Depok, Kota & Kabupaten Bekasi, Kota & Kabupaten Bogor, Kota & Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Cianjur. Turut hadir pula perwakilan dari beberapa kementerian seperti Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Agama.

Dalam upaya menyusun rekomendasi untuk roadmap NU di Kawasan Aglomerasi, workshop ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Nusantara, Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, Bappeda Jakarta, Walhi Jakarta, serta aktivis sosial dan lingkungan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemprov Banten dan PWI Gelar Rakor Persiapan HPN 2026
Polsek Serpong Patroli Strong Point, Ciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat
Polsek Serpong Gelar Jumat Peduli, Syukuran dan Santunan Anak Yatim
LPK Askara, LPK Yang Memberikan Pelatihan Kerja Untuk SDM yang unggul
Upacara Hari Bela Negara ke-77 Digelar di Polres Melawi, Kapolres Bacakan Amanat Presiden
Rakor TKPKD, Bahasan Tekankan Data Akurat hingga Kolaborasi Kikis Kemiskinan
Pengurus JTR Audiensi ke Dinkes Kabupaten Tangerang, Perkuat Sinergi Informasi Kesehatan
Terima Audiensi JTR di Lobi Tamu, Begini Cara Dinkes Kota Tangerang Pada Perkumpulan Awak Media

Berita Terkait

Saturday, 20 December 2025 - 10:28 WIB

Pemprov Banten dan PWI Gelar Rakor Persiapan HPN 2026

Saturday, 20 December 2025 - 10:25 WIB

Polsek Serpong Patroli Strong Point, Ciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat

Saturday, 20 December 2025 - 10:21 WIB

Polsek Serpong Gelar Jumat Peduli, Syukuran dan Santunan Anak Yatim

Saturday, 20 December 2025 - 09:07 WIB

LPK Askara, LPK Yang Memberikan Pelatihan Kerja Untuk SDM yang unggul

Friday, 19 December 2025 - 14:45 WIB

Upacara Hari Bela Negara ke-77 Digelar di Polres Melawi, Kapolres Bacakan Amanat Presiden

Berita Terbaru

Berita

Pemprov Banten dan PWI Gelar Rakor Persiapan HPN 2026

Saturday, 20 Dec 2025 - 10:28 WIB