poskota.online – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan perbaikan tata kelola hutan yang semakin progresif. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Ruandha Agung Sugardiman memaparkan berbagai capaian yang telah diraih diantaranya pada percepatan pengukuhan kawasan hutan, pengembangan sistem informasi hingga kontribusi kehutanan Indonesia di tingkat global.
Ruandha menerangkan target percepatan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana mandat Undang-Undang Cipta Kerja. “Dari total 125,79 juta hektar kawasan hutan Indonesia, PKTL telah menyelesaikan penetapan kawasan hutan seluas 91,3 juta hektar atau sekitar 73% pada akhir Desember 2022. Progres ini memberikan dorongan optimisme pencapaian target akan terpenuhi 100% di tahun mendatang,” ungkapnya.
Ruandha turut mengungkapkan fokus PKTL selama ini mencakup 5 areal lingkungan hidup. Diantaranya meliputi udara, air, laut, lahan prima yang produktif serta keanekaragaman hayati. Keberlanjutan berbagai areal lingkungan hidup ini erat dipengaruhi oleh keberadaan kawasan hutan, sehingga sangat penting untuk melindungi dan mengelola kawasan hutan secara lestari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guna mewujudkan cita-cita tersebut, Ruandha mengurai berbagai progres pengembangan sistem informasi yang telah dibangun. Salah satunya adalah dokumen lingkungan hidup AMDALNET. Pembangunan sistem ini bertujuan untuk mempermudah proses pelayanan, penyusunan, proses penilaian dan pemeriksaan dokumen lingkungan hidup.
“Grand desain pengembangan AMDALNET telah dirancang sebanyak 7 modul. Dalam 2 tahun ini telah selesai 5 modul dan diharapkan pada tahun 2023 dan 2024 mendatang sistem AMDALNET dapat berjalan dengan sempurna,” ucap Ruandha.
Pada tahun 2022 ini KLHK meraih penghargaan Bhumandala Award Kanaka dengan kategori tertinggi yaitu gold/emas. Penghargaan tersebut diperoleh karena KLHK telah memaksimalkan informasi geospasial tematik yang terintegrasi dan berkesinambungan. Kualitas data yang dihasilkan juga sudah merujuk pada kamus data geospasial yang sudah sesuai.
“Dari 90 informasi geospasial tematik yang dikelola oleh PKTL KLHK, sebanyak 25 masuk kedalam Rencana Aksi Kebijakan Satu Peta Nasional. Hal ini tentu menghadirkan kemudahan kepada publik untuk berbagi pakai,” kata Ruandha.
Terakhir, KLHK mendorong implementasi Indonesia FOLU Net Sink 2030 sebagai perwujudan komitmen Presiden RI untuk turut berkontribusi global dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Ruandha mengungkapkan bahwa kontribusi sektor kehutanan dalam pencapaian FOLU Net Sink menyentuh 60% dan menjadi proporsi terbesar penyerapan karbon.
“Indonesia FOLU Net Sink telah dituangkan ke dalam rencana operasional hingga di tingkat tapak. Kami mengajak seluruh pemerintah pusat dan daerah serta berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kerjasama yang telah tercipta dengan baik ini di tahun mendatang,” tutup Ruandha.(red)