Jakarta – Sejumlah teknisi Telkom Akses mengeluhkan ketidakjelasan pembayaran bonus tahunan yang pada tahun ini disebut tak kunjung turun. Mereka menilai manajemen perusahaan abai memberi penjelasan, sementara pekerja lapangan tetap dibebani target tinggi dari pagi hingga malam.
Seorang teknisi yang enggan disebut namanya mengatakan, pada awal tahun manajemen sempat menjanjikan skema pembayaran bonus secara bertahap 25 persen pada tahap pertama dan 75 persen pada tahap berikutnya.
Namun, realisasi itu tak pernah muncul. “Daripada dijanjikan dicicil, kami lebih memilih diberi tahu sejak awal bahwa bonus ditiadakan. Nyatanya 25 persen itu tidak pernah ada,” ujarnya. Jumat (12/12).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang masuk ke rekening para teknisi, kata dia, hanya dua kali pembayaran masing-masing pada 20 Juni dan 15 September.
Di sisi lain, mereka menyebut para pejabat setingkat koordinator ke atas justru menerima bonus penuh, bahkan ada yang memperoleh hingga setara dua kali gaji. “Kami yang setiap hari di lapangan, kerja sampai lupa waktu, justru tak dapat kepastian,” tuturnya.
Keluhan tak berhenti di soal pembayaran. Para teknisi juga mempertanyakan dugaan perubahan struktur kompensasi atau kebijakan insentif perusahaan tahun ini. Mereka merasa tak pernah menerima sosialisasi apa pun.
“Jika memang ada perubahan, mestinya semua karyawan diberi tahu. Faktanya tidak ada pemberitahuan resmi,” kata seorang teknisi lainnya.
Dalam dokumen ketenagakerjaan, kata Dia, bonus perusahaan memang dikategorikan sebagai manfaat diskresioner bergantung pada kebijakan manajemen.
Namun, para teknisi mengatakan selama satu dekade lebih bekerja, baru tahun inilah bonus tak turun tanpa penjelasan.
“Selama 10–11 tahun kami bekerja, bonus selalu ada, walaupun besarannya berbeda-beda. Tahun ini tiba-tiba hilang tanpa suara,” ujar seorang teknisi senior.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen Telkom Akses belum memberikan penjelasan resmi terkait keluhan para pekerja.






