PONTIANAK Poskota Online– Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendampingi Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso, meninjau langsung kondisi harga kebutuhan pokok ke sejumlah lokasi di antaranya Pasar Flamboyan serta ritel modern Mitra Anda. Kunjungan ini dilakukan sebagai langkah pemerintah memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok pangan menjelang libur akhir tahun.
Dalam peninjauan di dua lokasi, Mendag Budi Santoso memeriksa sejumlah komoditas utama seperti beras, bawang, cabai, telur ayam ras, daging sapi, minyak goreng hingga kebutuhan harian lainnya.
Ia menilai harga-harga di Pasar Flamboyan dan Mitra Anda masih berada pada level yang baik dan sebagian bahkan lebih rendah dari harga acuan pemerintah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari ini kami meninjau pasar tradisional di kawasan Pontianak yakni Pasar Flamboyan. Kemudian ke ritel modern. Secara umum, harga-harga di sini cukup baik,” ujar Budi usai meninjau, Kamis (11/12/2025).
Untuk harga beras SPHP, terangnya, masih normal. Bawang merah dijual Rp20.000 dan Rp38.000, sementara harga acuan pemerintah Rp41.500. Budi menambahkan bahwa harga bawang putih juga menunjukkan stabilitas.
“Untuk Pontianak, khususnya Pasar Flamboyan, terima kasih Pak Wali. Harga-harga relatif stabil. Tadi juga kita melihat banyak sekali masyarakat yang berbelanja, suasana pasar sangat ramai dan ramah,” tambahnya.
Stok bahan pokok dipastikan aman untuk beberapa bulan ke depan, khususnya hingga menjelang lebaran tahun depan.
“Dan yang lebih menggembirakan, di sini terdapat 284 produk UMKM yang dijual langsung di jaringan ritel ini,” papar Mendag Budi.
“Bawang putih juga stabil di angka Rp28.000, masih di bawah harga acuan Rp40.000,” lanjutnya.
Namun, ia mengakui adanya kenaikan pada komoditas cabai. Menurutnya, kondisi cuaca belakangan ini membuat proses panen atau metik sedikit terhambat, meski produksi secara keseluruhan dinilai mencukupi.
“Memang ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan, misalnya cabai. Kami sudah koordinasi dengan Asosiasi Cabai Indonesia. Produksi cabai sebenarnya cukup, hanya saja karena kondisi cuaca, proses metik menjadi agak sulit sehingga butuh waktu,” jelasnya.
Meski demikian, produsen telah berkomitmen untuk menjaga pasokan agar harga tetap terkendali hingga pergantian tahun.
“Teman-teman produsen juga berkomitmen untuk terus memasok, agar menjelang Tahun Baru tidak terjadi masalah pada harga kebutuhan pokok,” kata Budi.
Ia turut mengapresiasi kondisi pasar dan peran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga. Pihaknya juga terus memantau melalui sistem SP2KP, sehingga setiap pergerakan harga—naik atau turun—bisa terdeteksi.
“Kemarin kami juga sudah rapat bersama pemerintah daerah seluruh Indonesia dan para produsen. Produsen dan distributor, termasuk asosiasinya, sepakat untuk menjaga suplai. Dari laporan mereka, stok dalam kondisi surplus. Jadi untuk menghadapi Tahun Baru, para pemasok meyakinkan bahwa tidak akan ada masalah,” ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, yang mendampingi selama peninjauan, menyampaikan bahwa pihaknya terus memastikan stok aman dan mengontrol harga pangan agar inflasi tetap terkendali.
“Alhamdulillah harga masih terkendali dan bahkan di bawah HET, seperti bawang. Cabai memang agak tinggi, tapi bawang merah, bawang putih, dan beras juga terkendali,” ujarnya.
Edi menegaskan Pemkot Pontianak telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif.
“Kita terus menjaga stok terkendali dan tidak terjadi kenaikan yang sangat tinggi. Makanya kita akan mengendalikan inflasi, dan kita juga akan menggelar pasar murah di enam kecamatan,” tuturnya.
Pemkot juga memastikan suplai barang kebutuhan pokok tetap lancar.
“Kita terus menyuplai agar stok tersedia, yang penting itu dulu,” pungkasnya.(hsn)






