Brebes, Poskota.online – Dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember, Lapas Kelas IIB Brebes bekerja sama dengan Puskesmas Brebes mengadakan kegiatan Skrining HIV dan IMS terhadap warga binaan Lapas Kelas IIB Brebes.
Tujuan kegiatan ini mencegah penularan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Sebanyak 20 orang warga binaan Lembaga Pemasyaraktan (Lapas) Kelas IIB Brebes Kemenkumham Jateng mengikuti Skrining HIV dan IMS.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu (29/11/2023) adalah sebagai salah satu upaya deteksi dini sekaligus pemenuhan hak warga binaan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik. “Kesekian kalinya Lapas Brebes langsungkan kegiatan VCT mobile dan pemeriksaan kesehatan lainnya, bekerjasama dengan Puskesmas Brebes, menyasar Warga Binaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka termasuk kelompok berisiko, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan,” ungkap Kepala Lapas Brebes, Isnawan.
Lebih lanjut Kalapas menambahkan, adanya tato, riwayat penggunaan jarum suntik dan sex bebas dapat dikatagorikan mereka termasuk ke dalam kelompok berisiko, sehingga harus mengikuti pemeriksaan kesehatan.
Semakin dini diketahui maka akan lebih baik untuk penanganan ke depannya, sebelum terjadi keparahan.
Kegiatan skrining HIV/AIDS dan IMS ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah dari warga binaan oleh tim medis Lapas Kelas IIB Brebes dan tim medis dari Puskesmas Brebes. Dari hasil pemeriksaan kepada 20 WBP dinyatakan Non Reaktif (Negatif).
“Kami berharap ada upaya intensif dari semua pihak guna mengurangi penularan dan penambahan jumlah kasus HIV/AIDS terutama bagi warga binaan Lapas Brebes. Lebih baik memeriksakan diri sedini mungkin sehingga penanganannya bisa cepat dilakukan, “Setelah dilakukan pengecekan bersama, Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” ungkap dr. Endang, Dokter Klinik Lapas Brebes.
Selain dilakukan skrining kesehatan, warga binaan juga diberikan pengarahan dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan agar warga binaan dapat menerapkan pola hidup sehat dan memiliki risiko yang rendah terhadap penularan HIV-AIDS dan IMS lainnya.***






