instagram youtube

Home / TNI

TMMD Sengkuyung Tahap II Kodim Brebes di Kubangputat Resmi Ditutup

Thursday, 10 August 2023 - 05:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Brebes, poskota.online  – Dandim 0713 Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki tutup program pembangunan Desa Kubangputat, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA. 2023, di lapangan desa setempat. Kamis (10/8/2023).

Penutupan program tersebut diawali dengan upacara, kemudian penyerahan alat dan peralatan kerja, penandatanganan dan penyerahan naskah TMMD kepada Pemda, pukul kentongan, pengguntingan pita tanda peresmian jalan, dan tatap muka dengan pemilik RTLH yang direhab.

Dihadapan Forkopimda Brebes, para Kepala OPD Brebes, Forkopimcam Tanjung, para Kades se-Kecamatan Tanjung, sejumlah Ormas, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda, para pelajar, dan masyarakat setempat yang menyaksikan, Dandim membacakan amanat Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono selaku Penanggung Jawab Pelaksana (PJP) Operasi TMMD Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakannya, bahwa program TMMD sudah ada sejak tahun 1980-an, dimana dulu disebut AMD (ABRI Masuk Desa) dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat, dikarenakan operasi bakti TNI itu tak hanya membangun sasaran fisik/infrastruktur desa saja, namun juga membangun non fisik/SDM masyarakat melalui berbagai kegiatan penyuluhan/sosialisasi, pelatihan keterampilan, serta pelayanan-pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat/berbasis desa.

“Tujuan umum diselenggarakannya TMMD ini adalah untuk membantu program-program pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan sarana-prasarana dan infrastruktur untuk mempermudah akses warga dan memangkas jarak tempuh ke kota atau pusat pemerintahan, serta penanganan permasalahan sosial masyarakat di wilayah tertinggal atau terpelosok,” paparnya.

Lanjutnya, TMMD kali ini mengangkat tema “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat”. Tema itu mengandung makna bahwa TNI bersama dengan Pemda, Polri, dan masyarakat, selama satu bulan lebih saling bahu-membahu melakukan proses percepatan pembangunan baik fasilitas umum maupun sosial demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

baca juga  Satgas Damai Cartenz Tepis KKB Soal TNI-Polri Bakar Kampung di Papua: Situasi Aman

Kebersamaan itu merupakan bentuk sinergitas yang positif dalam menyiapkan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.

“Di kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dan masyarakat, yang telah bekerja secara maksimal sehingga seluruh sasaran fisik TMMD berupa pengecoran jalan, saluran tersier, dan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dapat diselesaikan tepat waktu,” sambungnya.

Pencapaian sasaran fisik tersebut juga diimbangi dengan pencapaian hasil pada sasaran non fisik yang berupa penyuluhan beberapa materi seperti kesadaran bela negara, penyuluhan hukum dan Kamtibmas, kesehatan, pertanian, pendidikan, wawasan kebangsaan, narkoba, keagamaan, KB Kesehatan, lingkungan hidup, pengetahuan kemandirian pengelolaan SDM dan SDA, pelayanan publik dan kependudukan, ketahanan pangan, penanganan stunting, Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM), dan UMKM.

Juga berbagai kegiatan pelatihan keterampilan dan kegiatan bakti sosial yang semuanya bisa diselesaikan dengan baik.

Pangdam berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terhasut dan terprovokasi sehingga semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat dapat terus terpelihara dengan baik.

Selanjutnya adalah untuk terus memelihara semangat gotong-royong sebagai budaya warisan bangsa, dan juga untuk merawat dengan baik hasil TMMD sehingga manfaatnya bisa dinikmati jangka panjang.

Untuk diketahui, sasaran fisik TMMD di Desa Kubangputat yakni peningkatan jalan penghubung antara Desa Kebangputat dengan Desa Sarireja (rabat beton sand sheet sepanjang total 1,2 kilometer di 9 titik). Kemudian ada sasaran tambahan fisik berupa rehab RTLH milik 5 orang warga setempat kurang mampu.

Untuk seluruh kegiatan TMMD Sengkuyung itu didukung dari APBD Kabupaten Brebes senilai Rp. 1 miliar.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Mengenang Sejarah TNI, Pilar Pertahanan Bangsa
Sejarah Singkat Peristiwa G30S/PKI
Kapoksahli Pangdam XII/Tpr Ikuti Rakornis TMMD Ke-126 Tahun 2025
Kodam XII/Tpr Melalui Gerakan Pangan Murah Bantu Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat
Pernyataan Sikap Bendahara KM3NAS DPP IMM, Muhammad Hadiid Al Yasa Mengutuk Tindakan Represif Aparat dan Provokasi yang Memicu Anarkisme
Pangdam XV/Pattimura Mendukung Korem 151/Binaiya Raih Predikat Menuju WBK dan WBBM
Gotong Royong TNI dan Warga Warnai Pra TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim Pemalang di Desa Wanarata
Danrem 151/Binaiya: Tingkatkan Komunikasi Sosial Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Berita Terkait

Sunday, 5 October 2025 - 10:44 WIB

Mengenang Sejarah TNI, Pilar Pertahanan Bangsa

Tuesday, 30 September 2025 - 07:31 WIB

Sejarah Singkat Peristiwa G30S/PKI

Wednesday, 17 September 2025 - 13:00 WIB

Kapoksahli Pangdam XII/Tpr Ikuti Rakornis TMMD Ke-126 Tahun 2025

Friday, 12 September 2025 - 11:06 WIB

Kodam XII/Tpr Melalui Gerakan Pangan Murah Bantu Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat

Tuesday, 2 September 2025 - 09:58 WIB

Pernyataan Sikap Bendahara KM3NAS DPP IMM, Muhammad Hadiid Al Yasa Mengutuk Tindakan Represif Aparat dan Provokasi yang Memicu Anarkisme

Berita Terbaru

Politik

Jakarta, Rabu (5/11/2025) – Menteri P2MI Mukhtarudin menerima audiensi dari PT Panca Boga Sekawan, perusahaan asal Bali yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja, untuk membahas pengembangan program “Kesempatan Kedua”, yaitu inisiatif pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi mantan narapidana agar siap bersaing di pasar kerja luar negeri. Direktur PT Panca Boga Sekawan, Hari Widjianto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis, termasuk pelatihan welder (pengelasan), serta kemampuan bahasa asing bagi peserta yang ingin menjadi pekerja migran Indonesia. “Sejak 2017 kami telah menggagas program ini, namun belum berjalan optimal. Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya,” ujar Hari dalam audiensi tersebut. Menteri Mukhtarudin menyambut positif inisiatif itu dan menilai program “Kesempatan Kedua” sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing pekerja migran Indonesia. “Arahan Presiden jelas: tingkatkan kualitas SDM dan daya saing. Kita ingin pekerja migran yang memiliki keahlian tinggi dan siap bersaing di luar negeri,” tegasnya. Kementerian P2MI juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali untuk memetakan kebutuhan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar lulusan program bisa terserap dengan baik di lapangan kerja. Mukhtarudin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Kementerian Sosial, guna memastikan kesiapan peserta program, baik dari sisi keterampilan maupun mental. “Untuk mantan narapidana, pembinaan mental tidak kalah penting. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap bekerja dan tidak mengulangi kesalahan di negara tujuan,” tambahnya. Selain melalui pelatihan teknis dan bahasa asing, peserta program juga akan menjalani seleksi ketat berupa psikotes, tes kesehatan, serta uji kompetensi, agar memenuhi standar negara tujuan kerja. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, program “Kesempatan Kedua” diharapkan menjadi model pembinaan terpadu bagi mantan narapidana di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi mereka di pasar tenaga kerja global.

Thursday, 6 Nov 2025 - 09:24 WIB