Jakarta – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Tolchenov, menggelar acara Media Gathering sekaligus buka puasa bersama di kediaman resmi Dubes Rusia, kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Acara turut dihadiri oleh Deputy Chief of Mission, H.E. Ms. Veronika Novoseltsera, serta Atase Bidang Pers dan Media, H.E. Mr. Alexander Tumaykin. Dalam konferensi pers, Dubes Tolchenov menegaskan komitmen Rusia memperkuat hubungan dengan Indonesia yang telah terjalin selama lebih dari 75 tahun, sejak era Presiden Soekarno.
Kerja Sama Kebudayaan dan Pariwisata
Rusia dan Indonesia sepakat memperluas kerja sama kebudayaan melalui pertukaran kesenian rakyat, sastra, hingga literasi menulis. Pertunjukan teater, puisi, dan festival kebudayaan dinilai mampu memperdalam pemahaman antarbangsa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dubes Tolchenov juga menyambut baik gagasan Muslim Fashion Week sebagai bagian dari pertukaran budaya. Kerja sama ini diharapkan melibatkan organisasi perempuan Indonesia seperti Aisyiyah dan Muslimat NU, sehingga lebih kontekstual dengan budaya masyarakat Indonesia.
Teknologi, Pendidikan, dan Kesehatan
Di bidang pendidikan, Rusia berkomitmen memberikan alih teknologi STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) kepada Indonesia. Beasiswa bagi mahasiswa Indonesia tetap menjadi jembatan penting, dengan harapan lulusan universitas Rusia dapat terserap ke dunia kerja di Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan Rusia.
Meski begitu, Dubes Tolchenov menyinggung pentingnya kesiapan nasional sebelum masuk ke proyek berisiko tinggi seperti pembangunan pembangkit tenaga nuklir. Indonesia, menurutnya, perlu memperkuat nation and character building sebagai fondasi utama.
Sementara itu, di sektor kesehatan, peluang kerja sama dinilai masih terbuka lebar. Rusia dikenal maju dalam teknologi kesehatan, sementara Indonesia tengah memperluas layanan klinik desa dan RS tipe D berbasis filantropi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia untuk mengakses teknologi pengobatan modern, terutama setelah berkurangnya dukungan internasional untuk program HIV/AIDS dan TBC.
Ekonomi dan Perbankan Syariah
Rusia juga mengembangkan perbankan syariah di beberapa wilayahnya. Hal ini menjadi peluang kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah Indonesia, termasuk Muhammadiyah yang saat ini tengah memperkuat sistem BMT (Baitul Maal wa Tamwil). Kerja sama di sektor ekonomi syariah berpotensi memperluas inklusi keuangan berbasis nilai-nilai Islam.
Selain itu, penguatan hubungan dagang melalui perluasan pasar komoditas Indonesia di Rusia diharapkan membuka lapangan kerja baru.
Catatan Strategis
Dalam konteks geopolitik, kerja sama Indonesia–Rusia perlu diarahkan pada:
-
Prioritas SDM – fokus pada pembangunan karakter dan pendidikan kebangsaan sebelum proyek berisiko tinggi seperti nuklir.
-
Alih Teknologi STEM – sebagai pondasi industrialisasi dan kemandirian teknologi.
-
Kerja Sama Kesehatan – membuka jalur government-to-government dengan memanfaatkan ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah.
-
Ekonomi Syariah – integrasi BMT dan model syariah Rusia sebagai inovasi keuangan inklusif.
-
Kebudayaan dan Pariwisata – memperluas diplomasi budaya, sastra, dan fesyen muslim sebagai soft power.
Dengan arah ini, kerja sama Indonesia–Rusia dapat menjadi lebih berimbang, berorientasi jangka panjang, serta sesuai kebutuhan nyata masyarakat Indonesia.
Analisa Strategis
dr. Novita Sari Yahya






