Jakarta, 16 November 2025 – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk memperkuat aksi iklim global melalui pengurangan emisi metana dalam rangkaian Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belem, Brasil. Komitmen tersebut disampaikan dalam sesi diskusi bertema “Financing Climate Action through Methane Management: Unlocking Global Partnerships for a Net-Zero Future” di Pavilion Indonesia pada 14 November 2025.
Diskusi menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan internasional, di antaranya Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti; Direktur Global Departemen Energi dan Ekstraktif Bank Dunia, Demetrios Papathanasiou; Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita; serta Senior Vice President HSSE Pertamina, Wenny Ipmawan.
Nani Hendiarti menegaskan bahwa pengurangan metana merupakan langkah strategis dalam menahan laju pemanasan global. Ia mengapresiasi kolaborasi Pertamina dengan World Bank dan JOGMEC dalam memperkuat pembiayaan dan teknologi mitigasi metana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Metana memiliki dampak besar terhadap pemanasan global meski berumur pendek. Indonesia terus memperluas akses pendanaan dan mekanisme pasar karbon, sementara korporasi seperti Pertamina memainkan peran penting dalam implementasi OGMP 2.0,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wenny Ipmawan menekankan bahwa Pertamina terus memperkuat langkah menuju Net Zero Emission 2060. Selain mendukung Global Methane Pledge, Pertamina juga berkomitmen pada Oil and Gas Decarbonization Charter untuk mencapai intensitas metana 1–2% pada 2030.
“Tantangannya adalah bagaimana menerjemahkan komitmen global ke aksi di lapangan. Pertamina sudah menjalankan aksi nyata melalui 10 fokus kebijakan keberlanjutan, termasuk pengurangan metana,” jelas Wenny.
Bank Dunia dan JOGMEC menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Indonesia dan Pertamina dalam meningkatkan akurasi penurunan emisi. JOGMEC bahkan memasuki tahun kedua kerja sama pengukuran langsung emisi metana di sejumlah fasilitas hulu Pertamina, sekaligus melakukan studi zero-flaring.
Pertamina menegaskan akan terus memperkuat kolaborasi global untuk mempercepat transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Upaya tersebut merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip ESG di seluruh lini operasi.





