Intan Jaya, Papua Tengah – Pemerintah Kabupaten Intan Jaya bergerak cepat menanggapi bencana tanah longsor dan banjir yang melanda Kampung Mbugulo, Distrik Wandai, Jumat (12/9/2025). Bupati Aner Maisini, S.Kom., S.H., M.H., bersama Wakil Bupati Elias Igapa, S.E., Ketua DPRD Titus Kobogau, S.Th., dan jajaran Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Intan Jaya langsung meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan bagi para korban.
Dalam keterangannya, Bupati Aner Maisini menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.
“Kami turut berduka atas musibah yang menimpa warga Kampung Mbugulo. Semoga bantuan bahan pokok ini dapat meringankan beban keluarga korban dan warga terdampak. Pemerintah akan terus berupaya maksimal membantu pemulihan, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan Pemerintah Pusat untuk menangani perkebunan yang rusak,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut laporan BNPB Kabupaten Intan Jaya, bencana ini menewaskan satu orang, melukai 13 warga, dan menghanyutkan belasan rumah akibat derasnya arus Kali Hiabu. Kerusakan ekonomi juga signifikan, dengan sekitar 500 hektar lahan perkebunan masyarakat rusak parah.
Maisini, yang juga politisi PAN, menyatakan akan berdiskusi dengan BNPB untuk menetapkan Distrik Wandai sebagai daerah berstatus darurat bencana.
“Penetapan status darurat bencana diperlukan agar penanganan pemulihan jangka pendek maupun panjang dapat lebih terfokus, baik untuk pemulihan sosial, ekonomi, maupun prasarana vital masyarakat,” jelasnya.
Kepala Distrik Wandai, Felexs Bagau, mengapresiasi respons cepat dari pemerintah kabupaten.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, dan Dinas Ketahanan Pangan. Dukungan ini sangat berarti bagi masyarakat kami yang sedang menghadapi masa sulit,” ujarnya.
Hingga Sabtu (13/9/2025), tim gabungan dari pemerintah distrik, kabupaten, dan DPRD masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan lanjutan serta memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Reporter: Edo Lembang | Editor: Bram.S

					





