Pemalang, Jawa Tengah — 29 September 2025
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Pemalang sukses digelar di SDN 01 Kebondalem, Jalan Cimanuk, Pemalang. Puluhan siswa-siswi perwakilan dari 14 Koordinator Wilayah Kecamatan (KWK) hadir mengenakan busana tradisional Jawa, menampilkan suasana yang sarat nuansa budaya.
Para siswa tampil dengan pakaian adat seperti beskap, batik, dan blangkon, sementara siswi mengenakan kebaya, tapih batik, hingga busana hitam berhias list emas menyerupai pakaian pengantin Jawa. Suasana semakin kental dengan ciri khas budaya Jawa yang biasanya terlihat di lingkungan keraton.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasi SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang, Peny Pratiwi, S.Pd., menjelaskan bahwa setiap KWK mengirimkan dua perwakilan, masing-masing satu putra dan satu putri. Dengan begitu, total peserta mencapai 28 murid dari seluruh kecamatan.
“Ada tujuh cabang lomba, yaitu membaca dan menulis aksara Jawa, mendongeng, berpidato, menulis cerkak, membaca geguritan, nembang macapat, dan ndagel tunggal. FTBI ini menjadi sarana melestarikan budaya Jawa, khususnya bahasa Jawa halus (kromo inggil), supaya kita sebagai wong Jowo tidak kehilangan jati diri,” jelas Peny.
Ia menambahkan, FTBI bukan hanya ajang lomba, tetapi juga wadah silaturahmi, apresiasi, dan revitalisasi bahasa daerah. Melalui kegiatan ini, siswa-siswi diharapkan semakin bangga menggunakan bahasa Jawa halus dalam keseharian.
Acara tersebut turut dihadiri oleh:
- Ismun Hadiyo, S.Pd.SD., Kepala Dindikbud Pemalang
- Sokhaeron, S.Pd.SD., Kabid Dikdas Dindikbud Pemalang
- Perwakilan 14 KWK
- Guru pendamping dan kepala sekolah
Kegiatan dibuka secara resmi pada pukul 09.00 WIB oleh Kepala Dinas Dindikbud Pemalang.
Selain itu, Peny mengungkapkan adanya masukan dari guru dan pegiat budaya Jawa agar ada satu hari khusus setiap minggu untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa halus. Usulan ini akan disampaikan ke pimpinan Dindikbud. Ada pula usulan tambahan lomba menggambar wayang dan menggambar sekaligus menceritakan bangunan bersejarah di tanah Jawa.
“Harapan kami, melalui FTBI, putra-putri Pemalang dari jenjang SD hingga SMP dapat terus melestarikan budaya Jawa, berprestasi, dan berakhlak sesuai unggah-ungguh wong Jowo,” pungkas Peny.
Penulis: Rama Susmono (Ramsus)






