Banjarnegara — Upaya pemulihan kondisi mental pengungsi terdampak longsor di Desa Situkung, Kecamatan Pandanarum, terus dilakukan. Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarnegara bersama tim psikolog memberikan pendampingan psikososial untuk mengatasi kejenuhan dan kelelahan emosional para pengungsi.
Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) Wilayah Jawa Tengah sekaligus pengurus PMI Banjarnegara, Gones Saptowati, menyampaikan bahwa secara umum kondisi psikologis para pengungsi terpantau stabil. Namun, keluhan yang paling sering muncul adalah rasa bosan akibat keterbatasan aktivitas selama berada di lokasi pengungsian.
“Mayoritas pengungsi dalam kondisi baik, hanya saja mereka membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan agar tidak terjebak dalam kejenuhan,” ungkap Gones saat melakukan pendampingan di sejumlah titik pengungsian, Kamis (11/12/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai bentuk intervensi awal, PMI Banjarnegara menggandeng Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) Jawa Tengah untuk menggelar berbagai kegiatan ringan yang bersifat rekreatif dan terapeutik. Kegiatan tersebut meliputi fun game kelompok, cerita ringan, hingga sesi relaksasi untuk membantu mengurangi ketegangan emosional.
Tidak hanya itu, bagi pengungsi dewasa dan lanjut usia, tim juga memberikan pendampingan melalui teknik Relaksasi dan Emotional Freedom Technique (EFT). Metode ini digunakan untuk membantu peserta mengekspresikan perasaan yang terpendam sekaligus meredakan rasa tidak nyaman pascabencana.
“Kami mencoba menggali apa yang mereka rasakan saat ini, lalu menjadikannya dasar untuk intervensi lanjutan. Kegiatan ditutup dengan relaksasi dan pemrosesan emosi melalui EFT,” jelasnya.
Ke depan, PMI Banjarnegara berkomitmen melanjutkan pendampingan psikologis secara lebih intensif, termasuk intervensi individual bagi pengungsi yang membutuhkan perhatian khusus. Selain itu, tim juga akan mengadakan Program Dukungan Psikososial yang difokuskan untuk anak-anak terdampak bencana.
“Pendampingan akan terus berlanjut agar proses pemulihan mental berjalan seimbang dengan pemulihan fisik,” pungkas Gones.(ahr)






